Santiago, MINA – Presiden Chili Gabriel Boric melabeli Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai penjahat perang, menegaskan kembali seruannya untuk segera menghentikan genosida militer Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
“Pada saat ini, saat kita merayakan Natal, yang melambangkan harapan dan kemanusiaan, kita harus bergerak dan memikirkan penderitaan rakyat Palestina di Gaza,” tegas Boric pada acara Natal yang diselenggarakan oleh komunitas Palestina di Chili. Almayadeen malaporkan.
Ia mengutuk tindakan pemerintahan Netanyahu di Gaza sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan” yang tidak boleh diabaikan.
Presiden Chili juga menegaskan telah menyuarakan kekhawatiran tentang standar ganda hak asasi manusia selama partisipasinya dalam KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, bulan lalu.
Baca Juga: Moskow: NATO Bersiap Perang dengan Rusia
Sulit untuk berbicara tentang hak asasi manusia sambil menutup mata terhadap genosida yang terjadi di Gaza. “Membela kemanusiaan tidak menoleransi tindakan setengah-setengah,” Boric menegaskan.
Pemimpin Chili itu mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan tegas guna mengakhiri pembantaian yang sedang berlangsung di Gaza, dengan menekankan bahwa Natal seharusnya menjadi kesempatan untuk refleksi dan tindakan demi perdamaian, tidak hanya di Gaza, tetapi juga di Tepi Barat.
Pernyataan ini menandai contoh lain Boric yang mengutuk kejahatan perang Israel. Pada bulan Juni, ia juga menyebut Netanyahu sebagai penjahat perang saat KTT Perdamaian Ukraina di Swiss.
Lebih jauh, pada bulan September, Chili bergabung dengan kasus Afrika Selatan di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) dengan menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.
Baca Juga: Diplomat AS Tiba di Damaskus dalam Kunjungan Pertama
Pada bulan Maret, 620 pengacara Chili mengajukan pengaduan ke Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) terkait genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Netanyahu, mantan Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant, dan Kepala Staf Letnan Jenderal Herzi Halevi, dengan menyerukan penahanan sebagai tindakan pencegahan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Gagas Pembentukan Jaringan Ekonomi Halal Negara Anggota D-8