Santiago, MINA – Presiden Chili Gabriel Boric pada Kamis (15/9), menolak untuk menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Israel yang baru Gil Artzyeli, karena pembunuhan yang dilakukan Israel atas warga Palestina.
Artzyeli sudah dijadwalkan untuk menyampaikan surat kepercayaan sebagai duta besar kepada Presiden Boric, namun kemudian pemerintah Chili mengabarkan padanya upacara dibatalkan, dan ia diperintahkan untuk kembali ke negaranya, demikian dikutip dari Middle East Monitor.
Boric, Presiden Chili yang dikenal sebagai pendukung Boycott, Divestment and Sanctions (BDS), kampanye global yang menekan Israel dari segi ekonomi dan politik dengan tujuan mengakhiri pendudukan dan kolonisasi Israel atas tanah Palestina.
Menurut Ynet News, keputusan ini dibuat karena pembunuhan anak-anak oleh Pasukan Israel di Tepi Barat dan meningkatnya pelanggaran yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap Warga Palestina.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Artzyeli mengklaim Kementerian Luar Negeri Chili meminta maaf padanya dan Pemerintah Israel atas apa yang telah terjadi.
Upacara penyerahan surat kepercayaan duta besar Israel yang baru itu, dilaporkan akan diundur sampai bulan depan.
Chili adalah rumah bagi setengah juta pengungsi Palestina yang mayoritas adalah penganut Kristen.
Pemuda Palestina tewas
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Sementara itu Pasukan Pendudukan Israel dilaporkan membunuh seorang anak Palestina, Uday Trad Salah, 17 tahun, saat pasukan Israel menyerbu kota Kafr Dan, Jenin, dengan menembaknya di kepala. Ia adalah salah satu dari tiga warga Palestina yang tertembak. Salah diumumkan meninggal di tempat.
Menteri Kesehatan Palestina menyatakan pembunuhan Salah menaikkan angka menjadi 149 total warga Palestina yang terbunuh Israel, 34 diantaranya dari kota Jenin.
Serangan oleh pasukan Israel adalah hal yang dilakukan hampir setiap hari di wilayah Tepi Barat. Israel mengklaim penting melakukannya untuk tujuan keamanan. Namun, banyak pihak yang mengecam penyerangan tersebut. Menurut mereka itu bertujuan untuk menindas dan mengintimidasi warga Palestina. (T/MARS/P1)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)