Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden China Xi Tampil di Depan Publik Pertama Setelah Rumor ‘Kudeta‘

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 28 September 2022 - 08:59 WIB

Rabu, 28 September 2022 - 08:59 WIB

8 Views

Beijing, MINA – Presiden China Xi Jinping mengunjungi sebuah pameran di Beijing, Selasa (27/9), yang menurut televisi pemerintah, dalam penampilan publik pertamanya setelah rumor ‘kudeta’.

Penampilan pertama Xi sejak kembali ke China dari perjalanan resmi ke Asia Tengah pada pertengahan September, menghilangkan desas-desus yang tidak terverifikasi bahwa dia berada di bawah tahanan rumah. Al Jazeera melaporkan.

Xi absen dari mata publik sejak dia kembali ke China dari pertemuan puncak di Uzbekistan, mendorong spekulasi yang tidak berdasar tentang kudeta militer di Beijing.

Meskipun menghadapi ekonomi yang sulit, pandemi COVID-19 dan protes publik yang jarang terjadi, serta meningkatnya friksi dengan Barat dan ketegangan atas Taiwan, Xi hendak mengamankan masa jabatan ketiga untuk mengejar visi besarnya “peremajaan China”.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Xi terus mengkonsolidasikan kekuatan dan menghilangkan ruang untuk perbedaan pendapat dan oposisi sejak menjadi sekretaris jenderal partai satu dekade lalu.

China juga menjadi jauh lebih tegas di panggung global sebagai pemimpin alternatif dari tatanan pasca-Perang Dunia II yang dipimpin AS.

Pemerintahan Xi selama satu dekade berkuasa telah melihat tindakan keras terhadap korupsi di dalam partai. Meskipun pengamat mengatakan itu berfungsi untuk menjatuhkan saingan politiknya.

Mantan wakil menteri keamanan publik Sun Lijun, mantan menteri kehakiman Fu Zhenghua, dan mantan kepala polisi Shanghai, Chongqing dan Shanxi ditangkap atas tuduhan korupsi.

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

Penahanan tersebut merupakan pembersihan politik terbesar China selama bertahun-tahun.

Dia juga menghadapi kritik keras hak asasi manusia dari komunitas internasional atas tindakan represif di wilayah barat laut Xinjiang, yang telah menyaksikan sekitar satu juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya ditahan dalam tindakan keras yang seolah-olah menargetkan “terorisme”.

Menjelang pertemuan Partai Komunis Tiongkok (PKT) sekali dalam lima tahun, pada 16 Oktober, Xi diperkirakan akan mengamankan masa jabatan ketiganya sebagai pemimpin. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda