Addis Ababa, 29 Shafar 1435/31 Desember 2013 (MINA) – Kementerian Luar Negeri Ethiopia mengatakan Selasa (31/12), Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir dan pemimpin oposisi, mantan Wakil Presiden Riek Machar, terbang ke Addis Ababa, ibukota Ethiopia, untuk mengadakan perundingan damai.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Perundingan ini diharapkan akan dapat mengakhiri dua minggu pertempuran di Sudan Selatan yang dikhawatirkan telah menewaskan ribuan orang, demikian Ahram Online melaporkan yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
“Keduanya, Presiden Salva Kiir dan Riek Machar datang ke Addis Ababa untuk melakukan perundingan, mereka akan datang sekarang dan harus hari ini,” kata Dina Mufti, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia.
Konflik ini bermula ketika Presiden Kiir menuduh Machar dan pengikutnya berupaya melakukan kudeta pertengahan Desember lalu, sehingga terjadi pertempuran yang mengakibatkan tewasnya ribuan orang dan terjadinya pengungsian besar-besaran untuk mencari keselamatan.
PBB telah memperingatkan tentang meningkatnya jumlah pengungsi di Sudan Selatan, karena krisis kemanusiaan terus memburuk di negara Afrika itu.
Misi PBB di Sudan Selatan (UN Mission in South Sudan/UNMISS ) mengatakan Ahad, sekitar 180.000 orang terlantar akibat konflik, sebagaimana yang dilaporkan Press TV.Hingga 75.000 pengungsi di antaranya telah ditampung di pangkalan PBB di Juba, Bor, Bentiu, Malakal, dan Pariang, sejak pertempuran pecah di Sudan Selatan, pertengahan Desember.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Badan-badan bantuan juga memperingatkan tentang terpisahnya ribuan anak-anak dari orang tua mereka akibat konflik ini.
Pada 28 Desember yang lalu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kembali menyerukan agar semua kekerasan, serangan dan pelanggaran hak asasi manusia di negara itu segera diakhiri.
Ia menegaskan, mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan harus bertanggung jawab dan mendesak semua pihak terkait untuk memastikan bahwa hak-hak dan keamanan warga sipil dilindungi. (T/P09/IR).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa