Beirut, MINA – Presiden Lebanon Michel Aoun pada Kamis (10/1) mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Saad Hariri, sebelum pertemuan darurat Dewan Pertahanan Tinggi negara itu membahas pelanggaran Israel.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan, Dewan Pertahanan Tinggi mengatakan, pembicaraan kedua pemimpin itu berfokus pada perkembangan di perbatasan selatan.
Israel melakukan pekerjaan konstruksi untuk membangun tembok pemisah pada titik-titik yang disengketakan di sepanjang Garis Biru dekat permukiman Misgav Am.
Pemerintah Lebanon menganggap tindakan itu melanggar resolusi PBB.
Baca Juga: Mesir Peringatkan Perjanjian dengan Israel Bisa Runtuh Akibat Perang Gaza
“Perkembangan itu merupakan serangan terhadap wilayah Lebanon dan pelanggaran terang-terangan terhadap Pasal 5 Resolusi Dewan Keamanan 1701,” kata pernyataan itu.
Dewan Pertahanan juga memutuskan untuk meminta pertemuan darurat kepada komite tripartit, yang terdiri dari pasukan penjaga perdamaian UNIFIL, tentara Lebanon dan Israel.
Pernyataan itu meminta Dewan Keamanan PBB dan pasukan penjaga perdamaian UNIFIL sepenuhnya memikul tanggung jawab mereka dalam menerapkan Resolusi 1701 dan menjaga keamanan di perbatasan. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Armada Global Sumud Flotila Diserang di Laut Mediterania
Mi’raj News Agency (MINA)