Athena, 25 Jumadil Awwal 1437/4 Maret 2016 (MINA) – Presiden Dewan Eropa menyatakan permohonannya kepada para pengungsi dan migran ekonomi yang belum memasuki Eropa agar tidak datang ke benua itu.
Hal itu sehubungan dengan ribuan orang pengungsi terperangkap di perbatasan Yunani-Macedonia setelah diblokir untuk melanjutkan perjalanan mereka.
“Saya memohon kepada semua migran ekonomi ilegal yang potensial, di mana pun Anda berada, jangan datang ke Eropa,” kata Donald Tusk di Athena pada Kamis (3/3) setelah bertemu Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Yunani adalah tempat transit pertama bagi pengungsi yang melakukan perjalanan ke utara untuk mencapai negara-negara Uni Eropa agar lebih sejahtera.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
“Jangan mempertaruhkan nyawa dan uang Anda. Itu semua untuk apa? Yunani atau negara Eropa lainnya, tidak akan lagi menjadi negara transit,” tegasnya.
Sebagian besar orang-orang yang tiba di Yunani adalah mereka yang melarikan diri dari perang dan represi politik di negara-negara seperti Suriah, Irak, dan Afghanistan.
Politisi Uni Eropa telah berusaha menindak orang-orang yang mereka katakan termotivasi oleh perbaikan keuangan.
Tusk sedang dalam perjalanan melalui negara Balkan untuk menggalang dukungan tentang cara menangani ratusan ribu pengungsi menjelang darurat KTT darurat Uni Eropa-Turki pada Senin (7/3).
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Komentar Tusk muncul di saat sebagian pengungsi terhambat dan terkumpul di Idomeni, dekat perbatasan Yunani dengan Macedonia.
Sementara ribuan migran dan pengungsi terus memasuk Yunani setiap hari.
Setidaknya 10.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, terjebak di luar persimpangan di Idomeni dengan sedikit akses kepada kebutuhan dasar. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina