Manila, MINA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menginstruksikan pihak berwenang untuk mengevakuasi ribuan warga dalam batas Gunung Taal, keluar dari zona bahaya, kata juru bicaranya dalam sebuah pernyataan.
Gumpalan abu letusan terlihat jelas dari kota terdekat Tagaytay, tempat pengamatan yang populer untuk gunung berapi. The Guardian melaporkan, Ahad (12/1).
Gunung berapi Taal berada di tengah danau sekitar 45 mil selatan ibukota Manila telah memuntahkan abu vulkanik hingga sembilan mil (15 km) ke langit.
Letusan mendorong evakuasi ribuan orang, pembatalan penerbangan dan peringatan kemungkinan letusan eksplosif dan tsunami vulkanik.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) menaikkan tingkat kewaspadaannya dari 4 menjadi 5, yang berarti “letusan berbahaya dapat terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari”.
Phivolcs juga memperingatkan kemungkinan bahaya tsunami vulkanik dan aliran gas panas dan materi vulkanik yang dapat menghantam area di sekitar Danau Taal, pada liburan akhir pekan yang populer dari Manila.
Evakuasi sekitar 8.000 penduduk dari pulau gunung berapi dan kota-kota berisiko tinggi sedang berlangsung, dengan sekitar 6.000 sudah keluar dari zona bahaya pada Ahad malam ini, Dewan Pengurangan Risiko Bencana Nasional dan Dewan Manajemen mengatakan kepada wartawan.
Pemerintah setempat meliburkan kelas sekolah yang dijadwalkan pada hari Senin dan meminta warga untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Warga di kota Tagaytay, tak jauh dari lokasi letusan, mendengar gemuruh dan menyaksikan hujan abu dan beberapa kerikil jatuh ke tanah. (T/RS2/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka