Marawi, MINA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan sebuah kota di selatan terbebas dari pengaruh “teroris”, merujuk pada daerah Marawi di Mindanao.
Pernyataan itu muncul pada Selasa (17/10), sehari setelah tentara pemerintah membunuh dua komandan utama aliansi bersenjata yang beradiliasi dengan Islamic State (ISIS).
Namun, seorang jenderal militer mengatakan, puluhan militan ISIS termasuk warga negara asing, masih berjuang melawan tentara Filipina di Marawi.
“Dengan ini saya menyatakan bahwa kota Marawi terbebas dari pengaruh teroris, yang menandai dimulainya rehabilitasi,” katanya saat berkunjung ke kota tersebut. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Presiden tidak menunjukkan kapan dia akan mencabut deklarasi darurat militer yang dikeluarkannya untuk seluruh pulau Mindanao saat pertempuran pecah pada bulan Mei.
Juru bucara militer Filipina Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan kepada wartawan, operasi militer di Marawi berlanjut “sampai elemen bersenjata ditangani”.
Padilla mengatakan, antara 20 sampai 30 militan masih tetap bertahan dan diyakini mereka menahan setidaknya 20 sandera.
Pertempuran lima bulan di kota bersejarah itu telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mengungsikan sebanyak 600.000 warga. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)