Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Hadiri Dies Natalis UI ke 68

Risma Tri Utami - Sabtu, 3 Februari 2018 - 03:02 WIB

Sabtu, 3 Februari 2018 - 03:02 WIB

112 Views ㅤ

Presiden Joko Widodo (tengah). (Foto: Humas)

Presiden Joko Widodo (tengah). (Foto: Humas)

 

Depok, MINA – Presiden Joko Widodo mengatakan pada acara Dies Natalis Universitas Indonesia, ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang dan berubah begitu cepat. Perubahan zaman juga akan mempengaruhi lanskap ekonomi, sosial, politik, dan budaya.

Perubahan tersebut ditandai dengan digitalisasi dan komputasi yang telah melahirkan terobosan di berbagai bidang. Era yang disebut Revolusi Industri 4.0 ini sudah berlangsung dan harus diantisipasi secara serius.

Karenanya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar agenda penelitian, kurikulum, metode pendidikan, cara organisasi, kompetensi SDM juga harus mengalami perubahan.

Baca Juga: Universitas Lampung Sepakati MoU dengan Chosun University of Korea

Inovasi adalah kunci dalam merespon perubahan zaman. Untuk itu cara kerja perguruan tinggi harus inovatif dengan mengembangkan cara-cara baru. Tidak ada pilihan lain jika kita ingin Indonesia maju, kita harus melakukan perubahan. Perubahan pola pikir, cara kerja, model organisasi, produktivitas, disiplin nasional, dan inovasi. Semua harus berubah,” ucap Presiden Jokowi pada Sidang Senat Terbuka Dies-Natalis Universitas Indonesia (UI) ke-68 di Balairung UI, Depok, Jumat (2/2).

Presiden menambahkan, keinginan mahasiswa dan dosen untuk berinovasi harus terus ditumbuhkan. Kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan. Untuk menunjang hal tersebut, lanjutnya, dibutuhkan fasilitas pendukung kampus untuk mendorong inovasi.

“Perguruan tinggi dapat menyediakan semacam co working space dan creative hub agar inovasi dan kreasi baru bisa dibiayai dan diapresiasi. Selain itu, para inovator perlu dijejaringkan serta produk riset dipublikasikan dan dihilirkan,” ujarnya.

Presiden mengharapkan pendidikan tinggi dapat menjadi penopang ekosistem nasional dalam menanggapi perubahan revolusi industri 4.0. Presiden juga meyakini pendidikan tinggi merupakan organisasi yang paling sempurna sebagai rujukan reformasi.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Anak, Kemendikbudristek Sediakan Konten Edukatif di Platform Digital

“Pendidikan tinggi adalah organisasi yang paling responsif dan fleksibel dalam menanggapi perubahan zaman. Saya yakin SDM pendidikan tinggi adalah SDM paling terbuka dan antisipatif menatap masa depan,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Presiden didampingi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meresmikan Forum Kebangsaan UI.

Rektor UI, Muhamad Anis mengatakan forum ini merupakan wadah yang beranggotakan para akademisi, ahli kepakaran, serta guru-guru besar UI yang di dalamnya akan membahas isu-isu strategis bangsa.

“Diharapkan dengan adanya forum ini para ahli, akademisi, dan masyarakat khususnya civitas akademika UI dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan kontribusi nyata pada penyelesaian permasalahan bangsa di berbagai bidang seperti politik, hankam, energi, daya saing, dan kebangsaan,” tutur Anis.

Baca Juga: Sembilan Santri MA Al-Fatah Lampung Ikuti KSM Tingkat Kabupaten

Hadir dalam acara tersebut Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan; Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; dan beberapa menteri kabinet kerja alumnus UI seperti Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani; Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati; Menko Perekonomiam, Darmin Nasution; Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro; serta Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil. (R/R09/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Sastra Masuk Kurikulum, NU Circle Minta Nadiem Setop Buku Bacaan Bernarasi Vulgar 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
MINA Millenia
MINA Sport
MINA Health
Asia
Indonesia