Manila, 13 Ramadhan 1436/30 Juni 2015 (MINA) – Presiden Dakwah Islam Filipina atau dikenal dengan Islamic Da’wah Council of the Philippines (IDCP) Haji Abdurrahman R.T. Linzag mengatakan, meskipun Muslim Filipina termasuk minoritas, namun menjadi andalan sertifikasi halal dunia.
Linzag mengatakan hal itu kepada Tim Silah dan Dakwah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dalam kunjungan ke kantor pusat IDCP Senin (29/6).
Sekretaris Tim Agus Sudarmaji,M.Sc., menyebutkan, menurut Linzag, Filipina saat ini menjadi salah satu Pusat Sertifikasi Halal (Halal Certification Authority) yang cukup dikenal di dunia.
“Kaum muslimin Filipina hanya 8.5% dari total populasi penduduk negara bekas jajahan Spanyol. Namun meski demikian, sukses menjadi negara terpercaya dalam sertifikasi halal di dunia,” ujar Haji Abdurrahman R.T. Linzag, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal World Halal Council (WHC) periode 2008-2010.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
World Halal Council mencatat bahwa sampai saat ini Filipina menjadi andalan sertifikasi produk pangan dan obat-obatan, terutama untuk masuk pasar Timur Tengah.
Menurut Linzag, dasar aqidah yang melandasi perjuangan IDCP untuk memimpin kaum muslimin Filipina menjalankan syariat Islam dalam urusan makanan halal, merupakan kunci utama kesadaran makanan halal di negaranya.
“Bahwa setiap muslim hendaknya sadar betul tentang kewajiban memastikan kehalalan makanan minuman yang dikonsumsinya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kaum Muslimin akan menjadi kuat bila tetap menjaga kehalalan makanannya. Sebaliknya kehancuran iman dan akhlaq seseorang dimulai dari ketidakpedulian akan hal makanan halal.
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
Tim Silah dan Dakwah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengadakan sepekan kunjungan silaturahim ke Filipina, dipimpin KH Yakhsyallah Mansur,MA, Pembina Utama Ma’had Al-Fatah Indonesia, berpusat di Bogor, Jawa Barat. (L/why/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?