Jakarta, MINA –Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan tiga hal terkait operasi SAR (Search and Rescue) Pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, saat konferensi pers di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, Selasa (12/1).
Instruksi pertama, tim harus cepat menemukan dan mengevakuasi black box, bagian tubuh para korban, dan potongan pesawat.
“Bapak Presiden memerintahkan kepada saya untuk mengooordinasikan dengan cepat proses pencarian dari tubuh korban dan juga mempercepat proses dari pencarian dari black box,” ujar Menhub Budi.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Kedua, asuransi dan hak para korban segera diberikan kepada keluarga sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Dan juga memberikan pendampingan, diperolehnya hak-hak daripada keluarga korban sehingga segala sesuatu yang merupakan hak diselesaikan dengan baik dan cepat,” jelasnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Menhub menyatakan telah memanggil pihak Maskapai Sriwijaya Air dan Jasa Raharja.
Kemudian ketiga, penyebab kecelakaan harus segera ditemukan dan dijadikan pembelajaran untuk meningkatkan kinerja penerbangan nasional.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Menhub menyampaikan, kolaborasi antara Kemenhub, Basarnas, TNI-Polri, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan stakeholder lainnya berjalan dengan baik sehingga proses pencarian dan komunikasi berjalan dengan baik.
“Kami bersama-sama TNI-Polri, Pak Panglima dan juga Kapolda, Pangdam, KSAL, Basarnas, dan juga KNKT, Rumah Sakit Polri (Kramat Jati) insyaallah melakukan perintah Presiden ini dengan baik dan kami akan laksanakan,” ujarnya.
Sementara ini, perkembangan terakhir pada operasi SAR SJ-182, telah ditemukannya Black Box (kotak hitam) jenis FDR (Flight Data Recorder) milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang ditemukan di sekitar Pulau Laki-Pulau Lancang, Kepulauan Seribu pada pukul 16.40 WIB.
Dengan perkembangan tersebut, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan, dengan ditemukannya Black Box jenis FDR, maka target berikutnya adalah Black Box jenis CVR (Cockpit Voice Recorder).
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III
“Dengan keyakinan yang tinggi Cockpit Voice Recorder akan segera ditemukan dan ingat, operasi ini belum selesai, karena akan terus kita lakukan evakuasi korban termasuk seluruh potongan body pesawat kita upayakan diangkat,” pungkasnya. (R/R12)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo