Teheran, MINA – Presiden Iran Ebrahim Raeisi mengatakan, AS menggunakan isu hak asasi manusia sebagai sarana untuk memajukan kepentingannya sendiri.
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Niger Ali Lamine Zeine di Teheran pada Kamis (25/1), Raeisi mengatakan, Amerika Serikat dan negara-negara Barat memiliki catatan buruk dalam menjarah sumber daya dan aset negara lain, sambil mereka menyatakan komitmen terhadap hak asasi manusia dan keamanan. Press TV melaporkan.
“Situasi yang sedang berlangsung di Gaza dan apa yang terjadi pada masyarakat tertindas mengungkapkan sifat sebenarnya dari negara-negara yang mengklaim [mengadvokasi hak asasi manusia] dan menunjukkan bahwa nyawa manusia tidak ada nilainya bagi mereka,” tambahnya.
Sekutu setia rezim Israel, Amerika Serikat, katanya, telah memberikan dukungan militer dan politik yang tak tergoyahkan kepada rezim Israel di Palestina, khususnya di Gaza.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Sekitar 25.700 warga Palestina, sekitar 70 persen di antaranya adalah perempuan, anak-anak, dan remaja, telah syahid dalam serangan brutal Israel sejauh ini.
Pada kesempatan lain dalam pertemuan tersebut, Raeisi mengatakan, Iran memiliki hubungan baik dengan negara-negara Afrika, khususnya Niger, yang lebih dari sekadar hubungan politik dan diplomatik.
Tidak ada hambatan yang dapat menghalangi pengembangan hubungan antara Iran dan Niger, kata Presiden, seraya menyatakan kesiapan Teheran untuk bertukar kapasitas dengan Niamey di berbagai bidang, khususnya di sektor energi, industri dan pertambangan serta ekspor jasa teknik teknis.
Ia memuji langkah besar masyarakat Niger dalam mencapai kemerdekaan dan kebebasan, dan menyatakan keyakinan bahwa mereka akan menghadapi masa depan yang cerah.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Perdana Menteri Niger mengatakan, Iran memainkan peran utama dalam persamaan regional dan internasional.
Zeine menambahkan bahwa masyarakat Iran dan Niger memiliki pandangan yang sama dalam prinsip-prinsip agama, pencarian kemerdekaan dan tuntutan hak-hak.
Niger menganggap Iran sebagai teman dan mitra yang dapat diandalkan karena kesamaan antara kedua negara, katanya.
Perdana Menteri menekankan bahwa Niger ingin memperluas hubungan dengan Iran di berbagai sektor. (T/RI-1/p1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)