Teheran, MINA – Presiden Hassan Rouhani memperingatkan warganya untuk bersiap-siap hidup bersama virus corona baru “untuk waktu yang lama”, ketika negara itu secara bertahap membatalkan pembatasan yang diberlakukan untuk mengekang wabah tersebut.
“Orang-orang tidak boleh berasumsi bahwa “penyakit ini akan dihilangkan dalam 15 hari atau sebulan: karena itu kita harus mengikuti instruksi untuk waktu yang lama,” kata Rouhani dalam pertemuan pekanan Satgas Virus Corona yang disiarkan di TV pemerintah.
“Kita harus mengakhiri semua pertemuan, baik itu pernikahan, berkabung, atau kunjungan keluarga, sampai diberi tahu sebaliknya oleh Menteri Kesehatan,” tambahnya, demikian dikutip dari The New Arab.
Iran telah memerangi wabah virus corona, virus paling mematikan di Timur Tengah sejak melaporkan kasus pertamanya pada Februari.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Kianoush Jahanpour mengatakan, jumlah kasus di negara itu meningkat menjadi 169.425 dengan 2.269 infeksi baru dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir.
Sebanyak 75 orang yang terinfeksi meninggal pada periode yang sama, sehingga jumlah kematian keseluruhan menjadi 8.209.
Ada beberapa keraguan di dalam dan luar negeri tentang angka-angka resmi yang dirilis Iran, dengan kekhawatiran jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Pihak berwenang secara progresif mencabut pembatasan yang diberlakukan untuk mengatasi virus. Aktivitas hampir kembali normal di sebagian besar dari 31 provinsi di negara itu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Meningkatnya angka infeksi setelah merendah pada awal Mei disebabkan karena kurangnya kepatuhan terhadap langkah-langkah sosial menjaga jarak.
Menurut Rouhani, tidak ada “jalan kedua” bagi Iran dan kegiatan ekonomi di seluruh negeri harus dilanjutkan.
Dia mengumumkan pelonggaran pembatasan lebih lanjut dengan kembali mengizinkan beroperasinya agen-agen perjalanan pada 13 Juni, membuka kembali bioskop dan konser tapi dengan hanya setengah kapasitas venue mulai 21 Juni. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza