Teheran, MINA – Presiden Iran Masoud Pezeshkian memperingatkan rezim Israel akan menderita konsekuensi “berat” jika melakukan kesalahan besar dengan menyerang Lebanon.
Presiden baru Iran mengeluarkan peringatan tersebut saat melakukan sambungan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Senin (29/7), demikin Press TV melaporkan.
Pezeshkian menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas meningkatnya ketegangan di perbatasan selatan Lebanon dengan wilayah Palestina yang diduduki israel.
Ketegangan meningkat antara Israel dan gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon menyusul dugaan serangan roket yang menewaskan 12 orang dan melukai 40 lainnya di kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada Sabtu (27/7).
Baca Juga: DK PBB Kecam Serangan Pasukan Dukungan Cepat Paramiliter di El-Fasher, Sudan
Sementara Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan tersebut, Perlawanan Islam dengan tegas membantah semua tuduhan palsu dalam hal itu.
Sejak insiden tersebut, terjadi baku tembak terus-menerus di perbatasan, tetapi tampaknya itu masih dalam batas-batas aksi saling balas rutin selama sepuluh bulan terakhir.
Pada Senin sebelumnya, rezim Israel melancarkan serangan baru terhadap Lebanon dengan dalih membalas Hizbullah.
Ketakutan masih ada di wilayah tersebut bahwa Israel mungkin menggunakan serangan hari Sabtu sebagai dalih untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap Lebanon.
Baca Juga: Krisis Wajib Militer Ukraina Sebabkan 100.000 Pemuda Melarikan Diri Dalam 2 Bulan
Sementara itu, Kabinet Keamanan Israel memberikan wewenang kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant untuk menentukan sifat dan waktu respons militer setelah serangan roket di Dataran Tinggi Golan.
Otorisasi tersebut dikonfirmasi dalam sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri setelah pertemuan diadakan pada Ahad malam, dimana anggota kabinet membahas meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan.
Di tempat lain dalam sambutannya, Pezeshkian menyatakan kesiapan Iran untuk meningkatkan hubungan dengan Prancis berdasarkan prinsip-prinsip kejujuran dan membangun kepercayaan.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan harapannya agar Iran meningkatkan hubungannya dengan Prancis dan negara-negara Eropa lainnya selama masa jabatan Pezeshkian. []
Baca Juga: Prancis dan Spanyol Tuntut Pembatasan Hak Veto PBB untuk Keadilan di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic