Teheran, MINA – Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan, persoalan Palestina tidak dapat diselesaikan hanya melalui belas kasih dan sikap solidaritas.
“Dukungan yang diberikan oleh Amerika Serikat kepada pendudukan Israel digunakan untuk menjatuhkan bom di kepala orang-orang,” kata Pezeshkian di Bandara Internasional Mehrabad Teheran, saat kembali dari Amerika Serikat setelah menghadiri Sidang Umum PBB di New York, Kamis (26/9). Almayadeen melaporkan.
“Kita selalu mendengar, yah, Hezbollah menembakkan roket. Jika Hezbollah bahkan tidak melakukan hal minimum itu, siapa yang akan membela mereka? Kita terus dicap sebagai pelaku ketidakamanan. Namun, lihatlah situasi yang ada,” kata Pezeshkian.
Pezeshkian menuduh negara-negara Barat memiliki standar ganda, dengan mengeklaim bahwa kekerasan “oleh satu pihak adalah pembelaan diri yang sah, tetapi oleh pihak lain itu adalah terorisme dan pembunuhan.”
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Ia mengatakan diskusi UNGA, yang merupakan bagian dari sesi tahunan, “berbuah”, seraya menambahkan ia mengadakan pembicaraan dengan banyak kepala negara tentang berbagai isu penting, termasuk Palestina.
“Beberapa pemimpin dunia telah menyatakan solidaritas mereka dengan Iran selama diskusi di sela-sela UNGA,” kata Pezeshkian.
Pezeshkian mengatakan kepada wartawan di New York bahwa Israel berupaya memprovokasi perang yang lebih besar.
“Kami tahu lebih dari siapa pun bahwa jika perang yang lebih besar meletus di Timur Tengah, itu tidak akan menguntungkan siapa pun di seluruh dunia. Israel-lah yang berusaha menciptakan konflik yang lebih luas ini,” ujarnya.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Pezeshkian menyinggung pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel di Teheran dan menyatakan bahwa Barat mendesak Iran untuk tidak menanggapi.
“Kami mencoba untuk tidak menanggapi. Mereka terus mengatakan kepada kami bahwa kami hampir mencapai perdamaian, mungkin dalam sepekan atau lebih,” katanya.
“Tetapi kami tidak pernah mencapai perdamaian yang sulit dipahami itu. Setiap hari Israel melakukan lebih banyak kekejaman dan membunuh lebih banyak orang tua, muda, pria, wanita, anak-anak, rumah sakit, dan fasilitas lainnya,” tegas Pezeshkian.
Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan pendudukan tentang “konsekuensi berbahaya” setelah petualangan baru tersebut. []
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Mi’raj News Agency (MINA)