Teheran, 26 Sya’ban 1438/23 Mei 2017 (MINA) – Presiden Iran yang baru terpilih kembali Hassan Rouhani menertawakan strategi Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah.
Kepada wartawan di Teheran, ia menyebut pertemuan puncak Presiden AS Donald Trump dengan para pemimpin Arab sebagai “sebuah pertunjukan”.
Komentarnya memberi kritik kepada presiden AS saat berkunjung ke Arab Saudi dan Israel tentang nuklir Iran.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“Iran tidak boleh diijinkan memiliki senjata nuklir dan harus dihentikan pendanaan, pelatihan dan pembinaan teroris dan milisi yang mematikan,” kata Trump di Yerusalem beberapa jam sebelumnya, demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Rouhani menertawakan beberapa strategi AS di Timur Tengah.
“Ketika mereka menyerang Afghanistan, mereka membuat kesalahan, ketika mereka menyerang Irak, mereka membuat kesalahan. Ketika mereka menjatuhkan sanksi kepada kami, mereka melakukan kesalahan,” katanya. “Jika Anda tahu kasus yang Amerika bertindak dengan benar, Anda beri tahu saya.”
Menurutnya, satu-satunya langkah yang masuk akal oleh Washington adalah kesepakatan nuklir yang ditandatangani bersama Iran pada tahun 2015, ketika AS “berbicara dengan hormat” dan mencapai “hasil yang saling menguntungkan”.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Jika Amerika memilih jalan lain, itu akan gagal lagi. Tidak ada keraguan dalam hal ini,” katanya.
AS dan sekutu Arabnya telah berulang kali menuduh Iran mendanai, melatih dan mendukung kelompok-kelompok seperti Hizbullah Lebanon, pemberontak Houthi di Yaman dan pasukan oposisi di Bahrain. (T/RI-1/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama