Teheran, MINA – Presiden Iran, Ebrahim Raeisi mengatakan, kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah, mulai Rabu (13/7), untuk menindaklanjuti agenda Washington untuk memungkinkan normalisasi antara negara-negara Arab dan Israel, tidak akan membawa keamanan bagi rezim pendudukan Israel.
Berbicara pada pertemuan kabinet di Teheran pada Rabu, Presiden Raeisi mengatakan, jika kunjungan pejabat Amerika ke wilayah tersebut dimaksudkan untuk memperkuat posisi rezim Zionis dan memberikan dorongan untuk proses normalisasi, upaya tersebut pasti akan gagal.
“Jika perjalanan bolak-balik oleh pejabat Amerika ke negara-negara regional dimaksudkan untuk memperkuat posisi rezim Zionis dan menormalkan hubungan rezim dengan beberapa negara, upaya mereka tidak akan menciptakan keamanan bagi Zionis dengan cara apa pun,” katanya.
Biden tiba di wilayah yang diduduki Israel pada hari Rabu, memulai perjalanan empat hari yang sangat dinanti-nantikan ke wilayah tersebut, yang pertama sebagai Presiden AS. Press TV melaporkan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Tur regional juga akan membawa Biden ke Arab Saudi.
Sejak 2020, AS telah menengahi perjanjian normalisasi di bawah apa yang disebut Kesepakatan Abraham antara rezim Israel dan negara-negara regional, termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan.
Palestina dan pendukung mereka telah mencelanya sebagai “tikaman dari belakang”.
Pengamat percaya, perjanjian normalisasi tidak akan mungkin terjadi tanpa persetujuan dari Arab Saudi, yang telah mempertahankan hubungan rahasia dengan Tel Aviv. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan