Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Iran: Upaya AS dan Israel Hentikan Nuklir Iran Adalah Ilusi

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 33 detik yang lalu

33 detik yang lalu

0 Views

Presiden Iran Masoud Pezeshkian (Foto: Press Tv)

Teheran, MINA – Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa segala upaya Amerika Serikat dan Israel untuk menghentikan program nuklir Iran adalah sia-sia dan tidak berdasar. Ia menyebut gagasan menghentikan pengayaan uranium Iran sebagai “ilusi belaka” yang tidak akan mengubah tekad dan arah kebijakan strategis Teheran.

“Upaya-upaya ini didasarkan pada ilusi,” ujar Pezeshkian dalam wawancara dengan Al Jazeera Qatar, Selasa (22/7).

Pezeshkian menegaskan bahwa program nuklir Iran akan terus dilanjutkan sesuai dengan kerangka hukum internasional, termasuk hak untuk memperkaya uranium untuk tujuan damai dan sipil. Ia menambahkan bahwa kemampuan nuklir Iran tidak bergantung pada fasilitas semata, melainkan pada pengetahuan dan kapasitas intelektual para ilmuwannya.

“Kemampuan nuklir kami terletak pada pikiran para ilmuwan kami, bukan pada fasilitasnya,” katanya, merespons klaim pejabat AS seperti mantan Presiden Donald Trump yang menyatakan bahwa infrastruktur nuklir Iran telah dihancurkan.

Baca Juga: Usai Bayar Tebusan, Tentara Myanmar Bebaskan 17 Keluarga Muslim Rohingya dan Diusir ke Bangladesh

Presiden Iran itu kembali menegaskan posisi resmi Teheran bahwa Iran tidak bermaksud mengembangkan senjata nuklir. “Kami dengan tegas menolak kepemilikan senjata nuklir. Ini adalah posisi kami secara politik, agama, kemanusiaan, dan strategis,” ujar Pezeshkian.

Meski tetap membuka ruang diplomasi, Pezeshkian menekankan bahwa setiap negosiasi ke depan harus dilandasi prinsip saling menghormati dan pengakuan atas hak Iran dalam teknologi nuklir sipil. “Setiap negosiasi di masa mendatang harus berdasarkan logika saling menguntungkan,” ucapnya.

Dalam pernyataannya, Pezeshkian juga mengeluarkan peringatan tegas terhadap Israel. Ia mengatakan Iran siap memberikan respons militer jika kembali diserang. “Kami sepenuhnya siap menghadapi setiap aksi militer Israel, dan pasukan kami siap menyerang jauh ke dalam wilayah pendudukan sekali lagi,” tegasnya.

Pernyataan itu datang setelah eskalasi militer terbaru antara Iran dan Israel yang dimulai pada 13 Juni lalu, menyusul serangan mendadak Israel terhadap situs-situs militer, nuklir, dan sipil Iran. Serangan tersebut menewaskan sejumlah ilmuwan nuklir serta komandan senior militer Iran, dan memicu perang selama 12 hari.

Baca Juga: Tajikistan Deportasi Massal Pengungsi Afghanistan

Iran membalas dengan meluncurkan ratusan rudal dan drone ke fasilitas militer dan intelijen Israel. Iran juga menuduh AS terlibat dalam serangan tersebut. AS disebut meluncurkan serangan terhadap tiga situs nuklir utama Iran dan mengklaim telah menghancurkannya.

Konflik ini memicu kekhawatiran komunitas internasional atas potensi meluasnya perang regional, di tengah ketegangan yang belum mereda sejak agresi Israel di Gaza pada 2023 dan dukungan berkelanjutan AS terhadap kebijakan Tel Aviv.

Sementara itu, banyak analis menilai bahwa sikap tegas Iran mencerminkan pergeseran dari pendekatan negosiasi moderat ke arah perlawanan aktif, terutama sejak terpilihnya Pezeshkian sebagai Presiden yang mengusung kombinasi pendekatan nasionalis dan pragmatis. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: OKI Peringatkan Rencana Israel Kendalikan Masjid Ibrahimi

Rekomendasi untuk Anda