Yerusalem, MINA – Presiden Israel Isaac Herzog hari Ahad (9/7) mengutuk serangan baru-baru ini terhadap umat Kristen, menyebutnya sebagai “aib sesungguhnya”.
“Saya benar-benar mengutuk kekerasan, dalam segala bentuknya, yang diarahkan oleh kelompok kecil dan ekstrem, terhadap tempat-tempat suci agama Kristen, dan terhadap pendeta Kristen di Israel,” kata Herzog. Demikian dikutip dari MEMO, Selasa (11/7)
“Ini termasuk meludahi dan penodaan terhadap kuburan dan gereja,” tambah presiden yang mencatat peningkatan serangan “khususnya dalam beberapa pekan dan bulan terakhir.”
Herzog menegaskan dia bekerja sama dengan aparat penegak hukum Israel untuk “mengakhiri realitas yang mengganggu ini, yang merupakan kejahatan jahat dan sangat memalukan bagi kita sebagai masyarakat dan negara. Negara Israel berkomitmen untuk mengakhiri fenomena ini,” ujarnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Menurut Times of Israel, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen dijadwalkan mengunjungi Vatikan pekan ini; namun, belum dipastikan apakah dia akan bertemu dengan Paus Fransiskus.
Rencana kunjungan itu setelah penjaga Vatikan atas Tanah Suci, Pastor Francesco Patton, menyalahkan politisi Israel atas meningkatnya serangan anti-Kristen oleh para pemukim Yahudi.
Sejak pemerintah baru Israel, sayap paling kanan dalam sejarah negara itu, berkuasa pada bulan Januari, serangan terhadap orang Kristen di Yerusalem dilaporkan menjadi lebih kejam dan umum.
Bulan lalu, seorang pemukim Israel menghancurkan jendela kaca patri dari ruangan yang diyakini oleh orang Kristen sebagai tuan rumah Perjamuan Terakhir di Yerusalem, yang dikenal sebagai Cenacle.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Awal tahun ini, pasukan pendudukan Israel menyerang umat Kristen selama peringatan Sabtu Suci.
Pemukim Israel juga menyerbu Gereja Pencambukan di Kota Tua Yerusalem yang diduduki dan mencoba membakarnya.
Dalam peringatan sebelumnya tentang serangan terhadap orang Kristen di Palestina, Patton mengatakan bahwa mereka menghadapi “ancaman kepunahan” dari kelompok “radikal” Israel.
Para pemimpin gereja telah berulang kali mendesak otoritas pendudukan Israel untuk mengakhiri “kejahatan rasial”, tetapi tidak ada tindakan yang diambil. (T/R7/P2)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant