Presiden Israel Mencoba Cegah Penjualan Koleksi Museum Seni Islam 

Tel Aviv, MINA – Presiden Israel Reuven Rivlin menyerukan Israel untuk mencegah penjualan karya seni bagian dari koleksi di Islam .

Menurut Surat Kabar Israel, Museum Seni Islam di Yerusalem akan menjual 190 benda seni Islam dan 68 jam tangan langka melalui lelang Sotheby, London Selasa-Rabu (27-28/10).

Dalam pernyataannya, Rivlin mengatakan harus menemukan cara untuk mencegah penjualan aset budaya ini keluar dari wilayah tersebut baik dengan cara hukum maupun dengan kampanye internasional.

“Museum Seni Islam, serta museum lainnya di seluruh Israel “adalah gudang aset spiritual dan material yang sangat besar untuk Negara Israel dan Timur Tengah, dan kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk mempertahankannya,” kata Rivlin.

Nadim Sheiban, Direktur Museum Seni Islam, menjelaskan bahwa menjual karya seni akan menjamin masa depan dan program pendidikan jangka panjangnya. objek yang dipilih untuk lelang “kebanyakan duplikat atau dalam penyimpanan”.

“Keputusan itu, diambil setelah dua tahun penuh pertimbangan karena terbatasnya dana pemerintah untuk satu-satunya museum yang di dedikasikan Seni Islam di wilayah yang dilanda konflik tersebut,” kata Sheiban kepada program radio Israel, Gam Ken Tarbut.

Tekanan keuangan semakin memburuk akibat pandemi virus corona.

Penjualan karya Islam, termasuk benda, manuskrip, permadani, dan karpet, diperkirakan menghasilkan total antara AS$ 4,13 juta dolar dan AS$ 6,1 juta dolar ke museum. Jam tangan, yang akan ditawarkan pada hari kedua lelang, diperkirakan memiliki nilai gabungan AS $ 2,2 juta dolar – $ 3,4 juta dolar. (T/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)