Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Israel Mulai ‘Kunjungan Provokatif’ ke Kota Hebron

Rana Setiawan - Rabu, 4 September 2019 - 23:56 WIB

Rabu, 4 September 2019 - 23:56 WIB

10 Views

Presiden Israel Reuven Rivlin (kiri) dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu (kanan). (Foto: Press TV)

Hebron, MINA – Presiden Israel Reuven Rivlin memulai “kunjungan provokatif” ke kota Hebron (Al-Khalil) di selatan Tepi Barat yang diduduki Israel, Rabu sore (4/9), di tengah langkah-langkah pengamanan ketat yang memengaruhi sebagian besar penduduk kota Palestina.

Kunjungan Rivlin juga dilakukan menjelang “kunjungan provokatif” oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, demikian Kantor Berita Palestina WAFA melaporkannya.

Pasukan Israel memberlakukan jam malam di lingkungan Palestina di bagian kota kuno Hebron ketika ratusan tentara dan polisi dikerahkan sebagai persiapan untuk “kunjungan” Netanyahu yang kontroversial.

Toko-toko Palestina terpaksa ditutup dan sekolah-sekolah diberhentikan lebih awal karena Netanyahu bersiap untuk bertemu dengan para pemukim Yahudi, kelompok sayap kanan radikal, untuk mendulang suara mereka dalam pemilihan umum Israel pertengahan bulan ini.

Baca Juga: Utusan Khusus Trump akan Kunjungi Gaza untuk Periksa Lokasi Distribusi Makanan

Palestina telah mengutuk apa yang disebut “kunjungan” Netanyahu dan mengecamnya sebagai pelanggaran hukum internasional yang menganggap Hebron adalah wilayah pendudukan.

Al-Khalil adalah rumah bagi kompleks Masjid Ibrahimi yang oleh orang-orang Yahudi disebut sebagai “Gua Machpelah” dan di media Barat disebut sebagai “Gua para Leluhur,” karena diyakini terdapat kuburan Nabi Ibrahim, Ishak, dan Yakub.

Untuk bagiannya, Kementerian Wakaf Palestina menyerukan kepada masyarakat internasional dan organisasi internasional untuk “memikul tanggung jawab hukum dan moral terhadap penderitaan rakyat Palestina di Al-Khalil.”

Kementerian Wakaf Palestina menyebut kunjungan itu adalah “eskalasi yang serius, prasangka terhadap perasaan umat Islam dan mungkin menyeret kawasan itu ke perang agama dengan konsekuensi yang tidak diharapkan”. (T/R01/RI-1)

Baca Juga: Presiden Finlandia Siap Akui Negara Palestina, Tunggu Usulan Resmi Kabinet

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Faksi-Faksi di Gaza Sambut Baik Deklarasi New York tentang Negara Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Indonesia
Palestina
Kolom
Indonesia