Yerusalem, MINA – Presiden Israel Reuven Rivlin memperpanjang mandat pemimpin Partai Biru dan Putih Benny Gantz selama dua hari untuk membentuk pemerintah persatuan.
Keputusan itu dikarenakan pembicaraan koalisi antara Gantz dengan saingannya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, masih menemui jalan buntu.
Gantz diberi waktu 28 hari untuk mendapatkan kesepakatan pembagian kekuasaan dengan Netanyahu yang mengepalai partai sayap kanan Likud, setelah pemilu 2 Maret yang merupakan pemilihan ketiga Israel dalam setahun.
Namun, para pemimpin yang bersaing itu belum dapat mencapai kesepakatan sebelum tenggat waktu berlalu pada Senin tengah malam (13/4), demikian dikutip dari Press TV.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mereka meminta Presiden Israel pada Selasa pagi agar memperpanjang tenggat waktu untuk membentuk koalisi bersama hingga Rabu tengah malam (15/4).
Rivlin menyetujui permintaan perpanjangan 48 jam “dengan pengertian bahwa mereka sangat dekat untuk mencapai kesepakatan,” menurut sebuah pernyataan dari kantor kepresidenan.
Gantz dan Netanyahu bertemu pada Senin malam dalam upaya terakhir untuk menyelesaikan perbedaan antara mereka.
Jika pasangan ini gagal mencapai kesepakatan, parlemen Israel (Knesset) akan memiliki 21 hari untuk maju dengan calon perdana menteri yang harus didukung oleh 61 anggota legislatif dari 120 kursi. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)