Yerusalem, MINA – Presiden Israel pada Senin (1/3) secara resmi menerima duta besar pertama dari Uni Emirat Arab untuk negara itu.
Duta Besar Mohamed Al Khaja, yang tiba di Israel pada Senin pagi, menyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden Israel Reuven Rivlin pada sebuah upacara di Yerusalem, Nahar Net melaporkan.
Setelah menyapa Khaja dalam bahasa Arab, Rivlin berkata: “Seluruh rakyat Israel menyambut Anda dengan sukacita.”
Khaja mengatakan, dia akan “bekerja tanpa lelah untuk memperkuat hubungan politik antara kedua negara kita, dalam melayani rakyat kami dan stabilitas regional.”
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
UEA adalah negara pertama yang setuju untuk menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel di bawah Perjanjian Abraham, sebuah pakta yang ditengahi oleh mantan presiden AS Donald Trump.
Perjanjian tersebut membuat UEA menjadi negara mayoritas Arab ketiga yang membentuk hubungan resmi dengan Israel, setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994.
Bahrain, Maroko dan Sudan kemudian bergabung dengan Perjanjian Abraham.
Perjanjian tersebut melanggar konsensus Arab yang telah lama ada bahwa seharusnya tidak ada normalisasi dengan Israel sampai mencapai kesepakatan damai yang komprehensif dengan Palestina.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pada hari Selasa, Khaja dijadwalkan mengunjungi Yad Vashem, pusat pendidikan dan peringatan Holocaust nasional Israel. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon