PRESIDEN ISRAEL TIDAK MAU BERTEMU NETANYAHU

Presiden Israel Reuven Rivlin (kiri) dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu (kanan). (Foto: Press TV)
Reuven Rivlin (kiri) dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu (kanan). (Foto: Press TV)

Tel Aviv, 26 Dzulqa’dah 1436/10 September 2015 (MINA) – Presiden Israel Reuven Rivlin mengatakan ia belum bertemu dengan Perdana Menteri selama hampir dua bulan dan tidak berencana untuk bertemu dengannya.

Rivlin adalah pengkritik keras kebijakan Benjamin Netanyahu terkait perjanjian , sebab ia berkeyakinan kebijakan itu bisa mengisolasi Israel dalam komunitas internasional.

Presiden Israel sangat prihatin dengan memburuknya hubungan Tel Aviv dengan Washington sejak Netanyahu mengecam pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama atas Rencana Kerjasama Komprehensif Aksi (JCPOA), antara Iran dan kekuatan global pada pertengahan Juli lalu.

“Saya bertemu dengan Perdana Menteri secara rutin sebulan sekali, tapi selama dua bulan terakhir kami tidak bisa bertemu,” kata Rivlin dalam wawancara dengan Army Radio, Press TV melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Para pejabat tinggi Israel bertemu pada 17 Juli lalu, tiga hari setelah kesepakatan JCPOA diumumkan di Wina.

Sejak awal pembicaraan antara Teheran dan P5 + 1 (Inggris, Rusia, Cina, Prancis, dan Jerman), Perdana Menteri Israel telah mengeluarkan nada mengancam tentang masalah itu, bahkan setelah kesepakatan itu didukung oleh Dewan Keamanan PBB.

“Saya pikir kami kelelahan dengan perbedaan-perbedaan kami di segala sesuatu -bukan tentang masalah Iran- tetapi tentang hubungan Israel dengan masyarakat internasional,” kata Rivlin.

Pada Maret lalu, Netanyahu menyampaikan pidato menentang perjanjian potensial itu di Kongres AS tanpa izin dari Obama, membuat hubungan kedua sekutu lama itu kian memburuk.

Terlibat dalam pembicaraan nuklir dengan Iran, pemerintahan Obama telah menjalankan kampanye mendukung JCPOA di dalam dan luar AS.

Israel menjadi satu-satunya sekutu AS yang menyisakan kritik terhadap kesimpulan pembicaraan nuklir. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0