Yerusalem, MINA – Presiden Israel Reuvin Rivlin menunjuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mencoba membentuk pemerintahan, dua pekan setelah pemilihan umum.
Pemilu keempat Israel dalam waktu kurang dari dua tahun tidak menghasilkan jalur yang jelas bagi kandidat mana pun untuk membentuk koalisi, yang mampu memimpin mayoritas di parlemen beranggotakan 120 orang, memperpanjang fase krisis politik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada Senin (5/4), Presiden Rivlin mengadakan putaran konsultasi tradisional yang selalu dilakukan setelah pemilu Israel, mencari rekomendasi dari perwakilan partai tentang siapa yang mereka inginkan untuk memimpin pemerintahan, Nahar Net melaporkan, Selasa (6/4).
Netanyahu mendapatkan 52 suara rekomendasi, sementara pemimpin oposisi sentris Yair Lapid mendapatkan 45 dukungan. Ada 16 suara abstain dan pemimpin nasionalis religius Naftali Bennett mengklaim tujuh suara dikendalikan oleh partainya Yamina.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Rivlin mengatakan, penghitungan tersebut menunjukkan bahwa “Benjamin Netanyahu memiliki peluang yang sedikit lebih tinggi untuk membentuk pemerintahan,” saat dia mengumumkan pencalonannya.
Namun, Rivlin mengatakan, konsultasinya “membuat saya percaya bahwa tidak ada kandidat yang memiliki peluang realistis untuk membentuk pemerintahan yang akan mendapat kepercayaan dari Knesset.” (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat