Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Jokowi dan Putin Bahas Investasi dan Pertahanan

Rana Setiawan - Kamis, 12 Mei 2016 - 21:19 WIB

Kamis, 12 Mei 2016 - 21:19 WIB

456 Views

Presiden Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin.(Setkab)

Jakarta, 5 Sya’ban 1437/12 Mei 2016 (MINA) – Presiden Joko Widodo akan melawat ke Rusia pada 18 Mei mendatang untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 20 Tahun Kerja Sama ASEAN-Federasi Rusia.

Ini akan menjadi kunjungan bilateral perdana bagi Presiden Jokowi ke ‘Negeri Beruang Merah’ sejak resmi memimpin Indonesia.

Setiba di Sochi, tempat KTT dihelat, Presiden akan langsung melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia merupakan salah satu mitra penting Indonesia di tingkat regional dan global.

Direktur Eropa Timur dan Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Witjaksono Adji, mengatakan kedua kepala negara akan membahas kerja sama di bidang ekonomi, investasi, pertahanan dan keamanan, serta energi.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

“Akan dibahas upaya memperluas akses pasar bagi produk-produk unggulan dan strategis Indonesia ke Rusia, peningkatan invesatasi Rusia di Indonesia karena mereka sangat tertarik berinvestasi di bidang infrastruktur,” kata Witjaksono saat press briefing di Kemenlu, Kamis (12/5), yang juga dihadiri Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pada kesempatan itu, Jakarta dan Moskow akan menandatangani setidaknya tiga nota kesepahaman (MoU), yakni kerja sama di bidang pertahanan, kearsipan, dan pemberantasan kegiatan penangkapan ikan ilegal dan tidak sesuai aturan atau IUU Fishing (illegal, unreported, and unregulated fishing).

Sementara itu, Direktur Mitra Wicara ASEAN Derry Aman menambahkan, Rusia merupakan mitra dagang terbesar kedelapan bagi ASEAN dari 11 negara mitra wicara ASEAN. Menurutnya posisi itu sangat kecil atau tidak sepadan dengan profil Rusia sebagai sebuah negara besar dan berpengaruh.

“Dilihat dari hal itu berarti masih ada banyak peluang atau kesempatan untuk dikembangkan, yang perlu digarap oleh ASEAN dalam konteks hubungan ASEAN-Rusia,” ujarnya.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Total perdagangan ASEAN-Rusia adalah sekitar US$22 miliar dan nilai investasi Moskow ke ASEAN mencapai US$540 juta. Adapun jumlah kunjungan wisatawan ‘Negeri Beruang Merah’ ke negara-negara anggota ASEAN adalah sekitar 2,37 juta orang per tahun.

Mengusung tema “Menuju Kemitraan yang Strategis”, KTT ASEAN-Rusia akan menyepakati tiga outcome document yakni Deklarasi Sochi, yaitu sebuah deklarasi politik antara para pemimpin ASEAN dan Rusia.

Dokumen lainnya yakni Comprehensive Plan of Action 2016-2020, yang berisi penjelasan kerja sama ASEAN-Rusia secara lebih terperinci di ketiga pilar yaitu politik dan keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya.

Sementara dokumen ketiga adalah laporan yang disusun oleh satu kelompok yang terdiri dari para pakar dari masing-masing negara anggota ASEAN dan Rusia. Laporan tersebut berisi rekomendasi yang bersifat visioner dan konkret untuk diserahkan kepada para pemimpin untuk menjadi pertimbangan dalam konteks kerja sama ASEAN-Rusia.

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

“Untuk isu internasional, intinya segala isu yang dipandang perlu bisa diangkat oleh para pemimpin, baik masalah di kawasan ataupun global,” kata Derry. (L/P022/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: BMKG: Beberapa Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat, Sepekan Mendatang

Rekomendasi untuk Anda