Beijing, 17 Sya’ban 1438/14 Mei 2017 (MINA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan penjelasan mengenai awal kedatangan muslim Tiongkok yang datang ke Indonesia pada abad ke-15 yang lalu. Penjelasan ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Islam Tiongkok dan Imam Masjid Niujie.
“Ternyata hubungan antara Tiongkok dan Indonesia ini juga dimulai pada abad 15 yang lalu yaitu muslim Tiongkok datang ke Indonesia untuk berdagang, kemudian mendarat saat itu di Jawa, tepatnya di Lasem dan di tempat-tempat yang lain di Indonesia seperti di Palembang, sehingga jelas hubungan Indonesia dan Tiongkok sudah lama,” kata Presiden Jokowi saat mengunjungi masjid tertua di Tiongkok, Masjid Niujie, di Beijing, RRT, Ahad (14/5) siang.
Presiden Jokowi mengaku sangat senang karena umat muslim yang ada di RRT ini sangat didukung dan diberikan ruang oleh pemerintah setempat.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Bahkan menurut informasi yang diterimanya dari Imam Masjid, umat muslim yang ada di Tiongkok ini ada 23 juta. Sebuah jumlah yang membuat Presiden merasa kaget. Selain itu, di Tiongkok ada 23.000 masjid, yang menurutnya jumlah yang tidak sedikit.
Mengenai alasan kunjungannya ke Masjid Niujie itu, Presiden Jokowi mengaku ingin melihat kehidupan umat muslim yang ada di Tiongkok.
“Tadi saya juga menyampaikan kepada Bapak Ketua dan Imam, salam saya untuk umat muslim di Tiongkok,” pungkas Presiden.
Presiden Jokowi berkunjung ke masjid tertua dan terbesar di Beijing, Masjid Niujie itu usai menghadiri upacara Pembukaan Belt and Road Forum For International Cooperation atau dikenal juga sebagai KTT Jalur Sutera di China National Convention Center, Beijing, RRT. Masjid itu merupakan pusat komunikasi Muslim di Beijing yang jumlahnya mencapai 250.000 jiwa.
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Masjid yang juga menjadi simbol masuknya Islam ke daratan Tiongkok itu dibangun pada 966 M pada masa Dinasti Liao (916-1125). Kunjungan Presiden Jokowi ke masjid tersebut merupakan kunjungan Presiden Republik Indonesia yang kedua kalinya setelah kunjungan Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2000.
Presiden juga menerima beberapa kunjungan kehormatan, di antaranya adalah dengan Presiden Universitas Tsinghua, Perdana Menteri Polandia Beata Szydlo dan Managing Direktur IMF Christine Lagarde. Semua pertemuan itu dilaksanakan di hotel di mana Presiden menginap.
Sebelum mengikuti acara jamuan makan malam di Great Hall of The People, Presiden mengadakan pertemuan dengan Presiden RRT Xi Jinping. (T/R01/P1)
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)