Jakarta,16 Syawwal 1438/10 Juli 2017 (MINA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan kepada jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk memperbaiki manajemen internal Polri guna menekan budaya negatif seperti korupsi, penggunaan kekerasan yang berlebihan, dan arogansi kewenangan.
Hal itu disampaikan Presiden dalam amanatnya pada Upacara Peringatan Ke-71 Hari Bhayangkara Tahun 2017, di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (10/7).
Instruksi tersebut menjadi salah satu bagian dari lima instruksi yang disampaikan Presiden Jokowi kepada jajaran Polri dalam upacara itu.
Presiden juga menginstruksikan Polri untuk memantapkan soliditas internal dan profesionalisme Polri guna mendukung terwujudnya Indonesia yang berdaulat, yang mandiri dan yang berkepribadian.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Selain itu, insyruksi Presiden kepada Polri adalah memodernisasi diri dengan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik. Presiden juga meminta Polri meningkatkan kesiap-siagaan operasional, lewat deteksi dini dan deteksi aksi dengan strategi polisional proaktif.
“Dengan demikian, Polri tetap dapat lincah bertindak dalam menghadapi perkembangan situasi yang meningkat secara cepat,” lsta Presiden sebagaimana dilaporkan Humas Setkab yang dikutip MINA.
Presiden Jokowi juga meminta Polri untuk meningkatkan kerja sama, koordinasi, dan komunikasi dengan semua elemen, baik pemerintah maupun masyarakat, serta kolega internasional sebagai implementasi pendekatan sinergi polisional, guna mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif.
Kepala Negara menegaskan, dia tetap berkomitmen untuk mendukung terbentuknya Polri yang kuat, andal dan profesional supaya tugas Polri untuk menjaga stabilitas Kamtibmas, menegakkan hukum, dan sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dapat dilaksanakan secara optimal.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Upacara Peringatan ke-71 Hari Bhayangkara itu dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla, Presiden RI ke-V Megawati Soekarno Putri, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, para menteri kabinet kerja, para pimpinan lembaga negara, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (T/B05/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online