Makasar, 20 Syawwal 1436/5 Agustus 2015 (MINA) – Presiden RI Joko Widodo dalam pembukaan muktamar yang dihadiri ratusan ribu warga Muhammadiyah mengajak untuk menjadikan Islam yang rahmatan lil alamin serta melihat kebhinekaan menjadi rahmat yang baik.
Presiden mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia yang merupakan salah satu negara muslim terbesar harus mampu menjadi contoh untuk hidup rukun dan damai.
“Kita juga harus menjadi contoh bagi masyarakat untuk dapat hidup rukun, dan damai,” kata Presiden Jokowi pada pembukaan muktamar Muhammadiyah ke-47 dan muktamar satu abad Aisyiyah di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (3/8) lalu. Sebagaimana siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Jokowi mengatakan, sebagai organisasi Islam yang berwawasan kemajuan, tetap menjalankan Islam yang berkemajuan. Jadikan perserikat Muhammadiyah yang menjadikan Islam sebagai rahmat bagi dunia.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Ia juga mengatakan, Muhammadiyah yang didirikan di Jogjakarta pada tahun 1912 telah berkontribusi dalam memajukan bangsa dan negara.
“Kontribusi Muhammadiyah sangat besar. Berapa juta orang yang menyelesaikan pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah, lalu koperasi, dan baitul mal. Kita terima kasih kepada Muhammadiyah telah berkontribusi pada negara ini,” ujarnya.
Dikatakan, Muhammadiyah sebagai organisasi Islam sangat memiliki peran besar dalam menyebarkan ajaran agama Islam di tanah air. Selain itu, Jokowi juga mengatakan bahwa tema yang diusung dalam muktamar ‘Islam Berkemajuan’ sangat relevan untuk kondisi Indonesia saat ini.
Hadir dalam pembukaan muktamar Muhammadiyah; Ibu Negara Ny. Iriana, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Irman Gusman, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Perdagangan Saleh Husin, Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandi dan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin. (T/P010/P4)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)