PRESIDEN JOKOWI : KORUPSI ADALAH KEJAHATAN KEMANUSIAAN

jokowi-rana-mina

jokowi-rana-mina
. Foto: Rana/MINA

, 28 Shafar 1437/10 Desember (MINA) –  Presiden Joko Widodo mengatakan, korupsi adalah kejahatan kemanusiaan yang terbukti telah memiskinkan warga dunia, membawakan ketidakadilan, ketimpangan, dan keterbelakangan.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya saat membuka Festival Antiorupsi Sedunia yang dibacakan Menkopolhukam di Sasana Budadaya Ganesha Bandung, Kamis (10/12). Sebagaimana siaran pers resmi Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pihaknya mengatakan, korupsi terbukti telah menjauhkan bangsa-bangsa di dunia dari kemakmuran bersama, itulah sebabnya korupsi menjadi musuh warga dunia, musuh bersama kita. Korupsi di mana pun di dunia, termasuk di Indonesia, berkembang dan berevolusi  sampai pada tahap korupsi itu dilakukan secara sistematis dan bahkan sudah berjejaring .

“Karena sudah masuk fase berjejaring, maka untuk melawan korupsi, bagi saya hanya perlu keberanian menjalankan dua langkah, yakni aksi pencegahan yang betul-betul nyata, serta tindakan menghukum yang betul-betul tegas,” kata Jokowi.

Ia menambahkan, tindakan pencegahan tidak kalah pentingnya daripada tindakan hukum, kita perlu membangun tata kelola pemerintahhan yang bersih dan bebas korupsi.

Menurutnya, sistem yang baik akan efektif mencegah peluang tindakan korupsi. Untuk itu, pemerintah melakukan langkah percepatan reformasi birokrasi termasuk di dalamnya reformasi pelayanan publik dan perizinan.

Mekanisme kerja birokrasi harus diarahkan pada pemerintahan elektronik (e-govermnet) baik e-procurement, e-purchasing, e-budgeting, e-katalog, pemanfaatan Whistle Blowing System (WBS), serta lainnya,” ujarnya.

“Banyak pekerjaan birokrasi bisa dilakukan jauh lebih efisien dengan menggunakan teknologi birokrasi. Kata kuncinya adalah membangun e-goverment untuk meningkatkan pelayanan publik dan memperkuat transparansi dan akuntabilitas,” katanya menambahkan. (T/P010/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0