Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PRESIDEN JOKOWI: MEDIA HARUS BERIKAN KRITIKAN YANG MEMBANGUN

IT MINA - Jumat, 19 Desember 2014 - 00:00 WIB

Jumat, 19 Desember 2014 - 00:00 WIB

738 Views

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Foto: RANA/MINA)

Jokowi-300x209.jpg" alt="Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Foto: RANA/MINA)" width="300" height="209" /> Presiden RI Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara di Wisma Antara, Jakarta, Kamis malam. (Foto: RANA/MINA)

Jakarta, 25 Shafar 1436/18 Desember 2014 (MINA)— Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan media harus memberikan kritikan yang membangun, bukan malah kritikan yang bersifat pesimis.

“Media boleh tajam, tapi tetap mendidik, bukan tajam yang melukai, bukan tajam yang menusuk. Media boleh menggigit tapi jangan melukai,” kata Presiden saat memberikan sambutan dalam acara Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara di Wisma Antara, Jakarta, Kamis malam.

Jokowi mengatakan, saat ini pers seiring dengan suasana keterbukaan bisa memberitakan apa saja dan memberitakan siapa saja, namun di sisi lain hal itu harus diiringi kesadaran untuk memberikan penyelesaian masalah.

Ia juga mengatakan, sekarang ini karena media bersifat industri maka yang dilihat adalah kebutuhan pasar, pasar senang tentang hal-hal yang sensasional maka yang disampaikan pula juga  hal-hal yang sensasional.

Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis

Untuk itu, Presiden Jokowi menghimbau media tidak sekedar mengikuti selera pasar, namun memberikan pendidikan dan pencerahan bagi semua kalangan masyarakat.

“Padahal untuk kebaikan dan kemajuan bangsa media bisa menggerakkan dan mengorganisir masyarakat agar mencerahkan dan mendidik dalam hal apa pun,” ujar Jokowi.

Menurutnya, media harus menumbuhkan optimisme pada masyarakat dari berita yang dihasilkan. Jika hal-hal yang negatif yang dibangun oleh sebuah media, maka akan muncul sebuah opini yang negatif pula.

“Sesuatu yang menjadikan kita pesimis, padahal yang kita ingin bangun ke depan adalah harapan yang penuh optimisme,” paparnya.

Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan

Dalam kesempatan itu Presiden Joko Widodo menerima penghargaan Antara Achievement Award 2014 sebagai Tokoh Pilihan Rakyat yang diserahkan langsung oleh Direktur Utama Perum LKBN Antara Saiful Hadi.

Keenam Kepala Daerah juga mendapatkan Antara Award 2014 antara lain Plt. Gubernur Banten Rano Karno, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya, Walikota Bandar Lampung Herman, Walikota Serang Haerul Jaman, Walikota Ambon Richard Louhenapessy serta empat kantor berita mitra LKBN Antara Thomson-Reuters, AFP, Bloomberg dan Bernama.

Pada acara tersebut hadir juga antara lain, yaitu; Menkominfo Rudiantara, Pangdam Jaya Mayjen Agus Sutomo, Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung, Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek, duta besar negara sahabat, pimpinan BUMN dan sejumlah pejabat lainnya. (L/P010/R05)

 

Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai Hari Ahad Ini

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
MINA Preneur