Hangzhou, 3 Dzulhijjah 1437/5 September 2016 (MINA) – Presiden Joko Widodo mendorong negara-negara kelompok 20 ekonomi dunia (G20) untuk memiliki komitmen berskala nasional dan global dalam menyinergikan kebijakan fiskal, moneter, dan reformasi struktural guna perbaikan ekonomi dunia. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sesi pertama gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hangzhou International Expo Center, Ahad (4/9).
Pada sesi yang membahas tentang penguatan kebijakan dan koordinasi antara negara anggota, Presiden Joko Widodo juga berpesan agar negara-negara G20 saling bekerja sama dan menghindari kebijakan ekonomi yang menimbulkan dampak negatif di antara sesama anggota.
“G20 harus meningkatkan komunikasinya dan menghindari kebijakan ekonomi yang menciptakan dampak negatif. Selain itu, setiap kebijakan ekonomi harus memiliki agenda pertumbuhan yang solid dan inklusif,” tegasnya, demikian rilis resmi Kantor Staf Presiden yang diterima Mi’raj Iskamic News Agency (MINA), Senin (5/9).
Indonesia, yang pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan ekonomi negara G20, diyakini Presiden mampu berperan besar dalam perkembangan ekonomi global. Sebab, pemerintah telah bertekad untuk menjaga perekonomiannya lebih terbuka.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Indonesia berkomitmen untuk menjaga ekonominya terbuka dan kompetitif. Saya juga akan terus mempertahankan ekonomi yang inklusif,” ujar Presiden.
Asistensi Anggota G20 untuk Negara Berkembang
Salah satu pilar yang coba diangkat dalam gelaran KTT kali ini ialah ekonomi digital. Terkait dengan itu, Presiden Joko Widodo berharap negara-negara G20 dapat memberikan asistensi dalam mengembangkan ekonomi digital di negara-negara berkembang.
“Saya berharap negara-negara G20 dapat memberikan asistensi untuk mengurangi kesenjangan digital antara negara maju dan berkembang serta meningkatkan kerja sama dalam pengembangan teknologi antara negara-negara anggota G20,” ucapnya.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Pembangunan Infrastruktur Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Selain itu, dalam forum tersebut, Presiden Joko Widodo mengingatkan akan pentingnya pembangunan infrastruktur dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Presiden juga mengajak negara-negara G20 untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam menyukseskan program pembangunan infrastruktur nasional.
“Saat ini Indonesia sedang berfokus pada percepatan pembangunan infrastruktur. Kami juga menyambut kerja sama dalam pembangunan infrastruktur dengan negara-negara G20 lainnya,” ajak Presiden.
Selama menghadiri forum tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Esok hari, Presiden diagendakan untuk menjadi pembicara utama pada sesi kedua yang akan membahas tentang tata keuangan dan ekonomi global.(T/P008/R02)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng