Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia sementara menampung pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia, demikian Presiden Joko Widodo.
“Pemerintah Indonesia masih membahas solusi masalah penanganan pengungsi Rohingya dengan organisasi-organisasi internasional terkait, termasuk Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR),” kata Presiden Jokowi menjawab pertanyaan perihal persoalan penanganan pengungsi Rohingya di Indonesia usai resmikan Stasiun Pompa Ancol Sentiong di Jakarta Utara, Senin (11/12).
“Saya sampaikan bahwa sementara kita tampung. karena masih dibahas mengenai penanganan pengungsi Rohingya mencakup masalah sosial yang muncul dalam masyarakat di daerah yang disinggahi oleh pengungsi Rohingya, seperti Aceh, Riau, dan Medan,” ujarnya.
“Kita masih berbicara dengan organisasi-organisasi internasional, UNHCR, dan lain-lain, karena memang masyarakat lokal tidak menginginkannya,” kata Presiden.
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Dalam pernyataannya, UNHCR menyampaikan bahwa selama 2022 ada 3.705 orang Rohingya yang melakukan perjalanan melalui laut, jumlah paling banyak sejak tahun 2015.
Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI melaporkan bahwa hingga pekan lalu ada 1.487 pengungsi etnis minoritas dari Myanmar berada di wilayah Indonesia.
Presiden sebelumnya menyampaikan laporan adanya peningkatan jumlah pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia dan dugaan keterlibatan jaringan tindak pidana perdagangan orang di dalamnya. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris