Jakarta, 21 Dzulhijjah 1437/23 September 2016 (MINA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki menyerahkan bantuan kepada korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebesar Rp1,3 miliar, Kamis (22/9).
Banjir dan longsor membuat tujuh kecamatan di Garut terdampak bencana. Sejauh ini, musibah di Garut mengakibatkan 23 orang meninggal dunia dan 18 orang dinyatakan hilang. Banjir bandang dan longsor di Garut dipicu hujan deras sejak Selasa (20/9), pukul 19.00 WIB. Curah hujan tinggi menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik secara cepat, demikian laporan laman resmi Setkab yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pukul 20.00 WIB banjir setinggi lutut kemudian sekitar jam 23.00 WIB banjir setinggi 1,5-2 meter namun saat ini sebagian banjir sudah surut.
Operasi pencarian dan evakuasi korban dikoordinir Badan SAR Nasional, sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana terus melakukan pengumpulan data mengenai jumlah korban, penyebab bencana, serta bagaimana mengatasinya.
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Kita bergotong royong untuk membantu korban. Relokasi segera dilakukan, tapi yang penting kondisi alam harus diperbaiki agar bencana tidak terulang. Kita harus bersama-sama menjaga kondisi lingkungan kita,” kata Teten.
Kepala Staf Kepresidenan itu juga menegaskan perlunya segera dilakukan assessment terhadap kerusakan dan kerugian rumah tinggal, rumah sakit, dan infrastruktur lain, agar warga tidak terlalu lama di pengungsian.
“Warga di kawasan rawan bencana harus direlokasi secepatnya agar tidak menjadi korban bencana serupa,” ujarnya.
Dalam kunjungan ke Garut itu, Kepala Staf Kepresidenan juga memberikan arahan kepada Satgas Penanggulangan Bencana dalam apel di halaman Kantor Kodim 0611 Garut, Kamis (22/9) pagi. (T/P006/R01)
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)