Jakarta, MINA – Jenderal Pol Tito Karnavian telah resmi diangkat dan dilantik sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10) siang.
Terkait hal itu, DPR RI dalam rapat paripurna yang digelar Selasa (22/10) lalu, menyetujui surat pemberhentian Tito Karnavian dari jabatannya sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) yang diajukan oleh Presiden Jokowi.
Mengenai pengganti Tito di pucuk pimpinan Polri, Presiden Jokowi mengatakan, dirinya sudah mengajukan nama Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Idham Azis.
“Pengganti Kapolri adalah sudah kami ajukan juga hari ini ke DPR, Pak Idham Aziz Kabareskrim,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai pelantikan Kabinet Indonesia Maju, Rabu siang.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Menurut Presiden, dirinya hanya mengajukan satu nama Kabareskrim sebagai calon pengganti Tito Karnavian untuk posisi Kapolri.
Pihak DPR RI sendiri mengaku sudah menerima Surat Presiden tentang pengajuan Kabareskrim Komjen Idham Azis sebagai calon Kapolri.
“Sudah masuk ke DPR pagi, sampainya pukul 09.00 WIB,” kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan Rabu (23/10).
Segera setelah Komisi III terbentuk yang diperkirakan pada Minggu depan, menurut Sufmi, DPR akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test kepada Idham Azis.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Idham Azis lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963. Ia adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 22 Januari 2019 menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Idham, lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Idham merupakan lulusan Akpol tahun 1988. Ia termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat saat tergabung dalam tim Bareskrim, dengan prestasi melumpuhkan teroris Dr. Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005.
Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jendral Sutanto, bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan kawan-kawan. (T/R06/P2)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
Mi’raj News Agency (MINA)