New York, MINA – Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mencatat bahwa peringatan 75 tahun PBB berlangsung di yang dramatis dan kritis. Dia menekankan, dunia internasional jelas perlu berbuat lebih banyak untuk memerangi pandemi.
Menurut Tokayev, dalam pidato virtualnya, tantangan terbesar masih pada pandemi virus corona yang menyebabkan penderitaan yang mendalam di antara masyarakat di seluruh dunia dan berdampak serius terhadap perekonomian global.
“Setelah tragedi kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, atas nama rekan-rekan negara saya, saya menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada semua profesional dan petugas medis garis depan yang bekerja sangat keras untuk melindungi kami,” katanya.
Tokayev mengungkapkan keprihatinannya atas tantangan global yang ada. Secara khusus, ia menyoroti risiko prinsip multilateralisme, kesulitan mengatasi pandemi virus korona, ancaman perlombaan senjata kedua, dan kemunduran dalam mencapai tujuan pembangunan strategis.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Dirinya percaya bahwa pertumbuhan proteksionisme perdagangan dan nasionalisme politik telah menyebabkan keruntuhan kritis kerjasama global dan menyebabkan disfungsi global, yang pada gilirannya merusak prospek dan harapan bagi dunia yang lebih baik.
Presiden menyerukan refleksi pemenuhan kewajiban moral bersama yang terkait dengan membangun paradigma membangun “Dunia Baru”, dan menyampaikan pendapat bahwa saat ini umat manusia telah mencapai momen paling dramatis bagi umat manusia.
Momen simbolis dalam pidato Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengutip dalam bahasa Kazakh terkenal dari penyair dan filsuf besar Kazakh, Abai Kunanbayuly, yang mengajukan rumusannya sendiri tentang interaksi global.
“Адамзатқа не керек: сүймек, сезбек, кейімек, қарекет қылмақ, жүгірмек, ақылмен ойлап сөйлемек,” yang berarti semua yang dibutuhkan umat manusia adalah cinta, kasih sayang, tindakan berani, perbuatan dan perhatian,” kata Presiden Tokayev.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Menurut Presiden, dunia internasional jelas perlu berbuat lebih banyak untuk memerangi pandemi.
Pertama-tama, kata dia, untuk membangun sistem kesehatan global yang kuat, prioritas harus diberikan pada peningkatan institusi kesehatan nasional melalui dukungan yang tepat waktu dan terkoordinasi dari negara maju dan badan-badan PBB.
“Mungkin perlu merevisi Peraturan Kesehatan Internasional untuk meningkatkan kapasitas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mengembangkan kemampuan nasional dalam mencegah serta merespon penyakit (pandemi),” ujarnya.
Presiden Tokayev menyatakan, penting untuk mengeluarkan politik dari vaksin, mencatat perlunya perjanjian internasional yang komprehensif tentang perdagangan dan investasi yang akan melindungi produksi global dan rantai pasokan vaksin COVID-19
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Presiden Kazakhstan mencatat pentingnya dekade berikutnya dalam konteks upaya untuk menerapkan Agenda 2030. Menurutnya, tujuan yang luar biasa ini menuntut upaya dan tanggung jawab bersama.
Dia juga memuji kepemimpinan yang kuat dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan mendukung pekerjaannya yang sedang berlangsung untuk meningkatkan efektivitas, transparansi dan akuntabilitas PBB.
“Kazakhstan menambahkan suaranya dalam pernyataan yang jelas tentang komitmennya terhadap misi dan Piagam PBB, dan aspirasi bersama untuk membangun dunia yang lebih damai, adil dan makmur,” katanya.
Tokayev mengungkapkan keyakinannya bahwa PBB sebagai satu organisasi internasional yang universal dan paling representatif yang memang sangat diperlukan masyarakat dunia. (R/R1/P2)
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Mi’raj News Agency (MINA)