New York, MINA – Presiden Kolombia Gustavo Petro menjuluki Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “Penjahat Perang” dan dia menyerukan diakhirinya genosida Israel yang berlangsung di Jalur Gaza, Palestina.
Petro menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di New York pada Selasa (24/9), saat ia mengkritik Netanyahu karena terus membombardir Gaza.
“Dalam ketimpangan ini, kita menemukan logika kehancuran massal yang dipicu oleh krisis iklim dan logika bom yang dijatuhkan oleh penjahat seperti Netanyahu di Gaza,” kata Petro. Press TV melaporkan.
“Ketika Gaza mati, seluruh umat manusia akan mati. Hari ini kita memiliki 20.000 anak yang meninggal,” tambahnya.
Baca Juga: Aktivis Israel Gelar Protes Tuntut Diakhirinya Genosida di Gaza
Petro mengecam tatanan dunia saat ini yang memungkinkan Israel mengebom Gaza dan Lebanon serta menjatuhkan sanksi sepihak kepada negara lain.
“Oligarki global yang kuat membiarkan bom dijatuhkan di Gaza, Lebanon, dan Sudan, atau membiarkan blokade ekonomi terhadap negara-negara pemberontak yang tidak sesuai dengan wilayahnya, seperti Kuba dan Venezuela,” katanya.
Ia mengatakan, kekuatan suatu bangsa di dunia “tidak lagi dijalankan oleh kekuatan politik dan ekonomi, tetapi dengan menghancurkan kemanusiaan.”
Israel melancarkan perangnya di Gaza pada 7 Oktober tahun lalu setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas pendudukan sebagai balasan atas peningkatan kekejaman terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga: Pemimpin Oposisi Israel Desak Gencatan Senjata di Gaza
Sejak dimulainya agresi, rezim Tel Aviv telah menewaskan lebih dari 41.400 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023. Lebih dari 95.900 warga Palestina juga terluka. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 50.000 Jamaah Palestina Shalat Jumat di Masjidil Aqsa