Seoul, MINA – Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah ditangkap karena gagal menerapkan darurat militer, setelah ratusan penyidik antikorupsi dan polisi menggerebek kediamannya untuk mengakhiri kebuntuan selama berpekan-pekan.
Dilansir dari TRT World, ratusan petugas polisi dan penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi berdatangan melalui jalan masuk ke kediaman Presiden sebelum fajar pada Rabu (15/1), sebagian memanjat tembok pembatas dan mendaki jalan setapak untuk mencapai gedung utama.
Itu adalah upaya kedua mereka untuk menangkap Yoon.
Upaya pertama pada tanggal 3 Januari gagal setelah kebuntuan selama berjam-jam dengan anggota Dinas Keamanan Presiden (PSS) resmi Yoon, yang menolak untuk mengalah ketika penyidik mencoba melaksanakan surat perintah mereka.
Baca Juga: Oslo Tuan Rumah Pertemuan Ketiga Koalisi Global untuk Krisis Palestina
Pengacara Yoon mengumumkan pada Rabu pagi bahwa Presiden telah setuju untuk berbicara dengan penyidik dan ia telah memutuskan untuk meninggalkan kediaman guna mencegah “insiden serius”.
“Presiden Yoon telah memutuskan untuk hadir secara langsung di Kantor Investigasi Korupsi hari ini,” kata Seok Dong-hyeon di Facebook, seraya menambahkan bahwa Yoon juga akan menyampaikan pidato.
Namun, penyidik mengumumkan tak lama setelah itu bahwa Yoon telah ditangkap.
“Markas Besar Investigasi Gabungan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Yoon Suk Yeol hari ini (15 Januari) pukul 10:33 pagi (0130 GMT),” kata mereka dalam sebuah pernyataan. []
Baca Juga: Joe Biden: Tiongkok dan Rusia Ingin AS Terjebak di Afghanistan
Mi’raj News Agency (MINA)