Beirut, MINA – Lebanon telah menyetujui kesepakatan perbatasan maritim dengan Israel yang dimediasi AS, dengan Presiden Michel Aoun menekankan, negara itu telah memulihkan sebagian besar wilayahnya bahkan tanpa memberikan satu kilometer persegi pun kepada rezim pendudukan.
“Saya mengumumkan persetujuan oleh Lebanon dari versi final yang disiapkan oleh mediator Amerika untuk menggambarkan perbatasan laut selatan,” kata Presiden Lebanon dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis (13/10).
Aoun menggambarkan kesepakatan itu sebagai “pencapaian bersejarah,” dan mengatakan, Lebanon “mampu memulihkan wilayah yang disengketakan seluas 860 kilometer persegi.”
“Lebanon tidak memberikan satu kilometer persegi pun ke Israel,” katanya, seraya menambahkan, negaranya telah merebut kendali penuh atas ladang Qana.
Baca Juga: Ingin Damai dengan Turkiye, Kelompok PKK Kurdi Umumkan Pembubaran Diri
“Perjanjian tidak langsung ini menanggapi klaim Lebanon dan sepenuhnya mempertahankan hak-hak kami,” kata Aoun.
Ia menekankan, “tidak ada normalisasi dengan Israel yang terjadi dan tidak ada pembicaraan atau kesepakatan langsung yang diadakan dengannya.”
Pengumuman itu muncul sehari setelah kabinet rezim Israel menyetujui formula perjanjian demarkasi perbatasan laut dengan Lebanon oleh mayoritas. (T/RI-1)
Baca Juga: Israel Hancurkan Infrastruktur Sipil, Bom Bandara Sanaa di Yaman
Mi’raj News Agency (MINA)