Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden MAPIM: Serangan Hamas pada 7 Oktober Hasil 75 Tahun Penjajahan

sri astuti - Senin, 15 Januari 2024 - 04:13 WIB

Senin, 15 Januari 2024 - 04:13 WIB

22 Views

(MAPIM)

Teheran, MINA – Presiden Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) Mohd Azmi Bin Abdul Hamid mengatakan, serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu merupakan hasil dari pendudukan dan penjajahan yang dilakukan oleh Israel.

“Serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 adalah hasil dari 75 tahun pendudukan dan penjajahan. Palestina tidak diberikan hak asasi manusia, hak atas kehidupan yang bermartabat, hak atas perlindungan hukum internasional, hak untuk kembali, hak kepemilikan properti dan hak atas kebutuhan dasar. Dengan kata lain Palestina tidak diberi hak untuk hidup,” ujarnya saat Muktamar Taufan Al Aqsa, Kebangkitan Nurani Manusia, di Teheran, Ahad (14/1).

“Israel telah melakukan segala bentuk kejahatan, melanggar hukum internasional dan resolusi PBB, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan genosida budaya, pembersihan etnis, kejahatan apartheid, blokade ilegal, hukuman kolektif serta kekerasan pemukim,” tambahnya.

Ciku Azmi juga mengatakan, serangan Hamas pada 7 Oktober, Badai Al Aqsa, mencerminkan arti pendudukan dan pentingnya perlawanan terhadap pendudukan. Membingkai ulang narasi perlawanan Palestina dan status perjuanganya dan mengungkap wajah sebenarnya Israel, Amerika Serikat, dan seluruh aliansinya.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Lebih lanjut ia mengatakan, serangan ini juga meningkatkan persatuan umat manusia di seluruh dunia tanpa memandang kebangsaan dan keyakinannya hingga mengakui Zionis sebagai musuh dunia yang sebenarnya.

“Badai Al Aqsa memicu kebangkitan nurani manusia akan arti kemanusiaan, pentingnya harkat dan martabat manusia, kesadaran akan pentingnya nilai-nilai keadilan dan kebenaran yang dimiliki bersama secara universal, kesadaran akan perlunya tindakan dari pemerintah dan masyarakat untuk melawan ketidakadilan,” tambahnya.

Untuk itu, menurutnya, perlu melakukan reformasi di PBB, OKI dan semua organisasi dunia agar lebih efektif menghentikan semua kekejaman. Israel harus diberi sanksi dan diskors dari PBB.

Ia mengatakan, saat ini masyarakat telah menunjukkan kesiapan yang kuat untuk bersatu namun pemerintah tidak. Umat Islam mendesak persatuan namun para pemimpin Muslim gagal menerjemahkan persatuan di forum internasional.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

“Kami mendesak boikot penuh terhadap Israel. Sanksi ekonomi harus diterapkan kepada Israel. Semua negara Muslim harus menerjemahkan tindakan mereka dalam kesatuan di forum internasional,” ujarnya.

Ia juga menegaskan Afrika Selatan yang mengambil tindakan hukum terhadap Israel di ICJ tidak bisa dibiarkan berdiri sendiri. Umat Islam harus bersatu untuk mendukung langkah-langkah hukum lebih lanjut bahkan di ICC.

“Tindakan nyata harus dilakukan pasca-konferensi sehingga tekanan yang cukup harus diterapkan terhadap Israel,” tuturnya. (R/R7/P1)

 

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
Bendera Palestina dikibarkan di komplek Masjid Al-Aqsa (Sumber: Anadolu Agency)
Palestina