Kairo, MINA – Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi pada Sabtu (10/10) meratifikasi kesepakatan maritim yang menetapkan batas Laut Mediterania dengan Yunani dan membatasi zona ekonomi eksklusif untuk hak pengeboran minyak dan gas, kantor berita MENA yang dikelola pemerintah melaporkan.
Perjanjian bilateral secara luas dilihat sebagai tanggapan atas kesepakatan saingan antara Turki dan Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya yang berbasis di Tripoli, yang meningkatkan ketegangan di kawasan Mediterania Timur, bersama dengan eksplorasi minyak dan gas Turki yang disengketakan di laut.
MENA mengatakan, kesepakatan yang ditandatangani oleh Sisi dipublikasikan oleh surat kabar resmi pada Sabtu, demikian Asharq Al-Awsat melaporkan.
Ratifikasi itu dilakukan dua bulan setelah menteri luar negeri Mesir dan Yunani menandatangani kesepakatan di Kairo.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Kesepakatan Mesir-Yunani menetapkan “demarkasi parsial batas laut antara kedua negara, dan bahwa demarkasi yang tersisa akan dicapai melalui konsultasi.”
Ketua parlemen Mesir Ali Abdel-Al pada bulan Agustus menyebut kesepakatan dengan Yunani “sangat signifikan”.
Sementara kesepakatan maritim Turki-Libya ditolak oleh pemerintah Mesir, Siprus dan Yunani karena melanggar hak ekonomi mereka di Laut Mediterania yang kaya gas.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut perjanjian Mesir-Yunani “tidak berharga”. Ia berjanji untuk tetap mempertahankan pakta yang disengketakan dengan pemerintah Tripoli. (T/RI-1B04)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)