Kafr Al-Sheikh, Mesir, 28 Jumadil Akhir 1436/17 April 2015 (MINA) – Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi pada Jumat (17/4) menyiratkan, Mesir tidak mengirimkan pasukan darat untuk melawan militan pemberontak Houthi di Yaman saat serangan udara dari koalisi negara Arab pimpinan Arab Saudi.
“Mesir hanya berpartisipasi dalam Operasi Decisive Storm dengan kekuatan udara dan angkatan laut,” kata Al-Sisi dalam pidato di Akademi Militer di kota timur, Kafr Al-Sheikh.
“Pengumuman lain akan dilakukan jika ada kekuatan lain dikerahkan dalam operasi itu,” tegasnya, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Al-Sisi berkunjung ke Akademi Militer dua hari setelah dua taruna tewas dan tiga lainnya luka-luka, akibat sebuah bom meledak di dekat sebuah bus.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sejak 26 Maret, Arab Saudi dan sekutunya telah menargetkan posisi Houthi di Yaman dengan serangan udara.
Baru-baru ini koalisi pimpinan Arab Saudi telah mengatakan siap mempertimbangkan pengerahan pasukan darat di Yaman jika situasi di negara itu memerlukannya.
Riyadh mengatakan serangan anti-Houthi itu dilakukan untuk memenuhi permintaan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi yang menyeru negara-negara Arab menolong rakyat Yaman dari pemberontak dengan intervensi militer.
Houthi sendiri telah mengecam serangan yang dinilai tidak beralasan dari Arab Saudi dan Amerika Serikat di Yaman. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan