Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Minta Perguruan Tinggi Antisipasi Perubahan Global

Risma Tri Utami - Rabu, 18 Oktober 2017 - 10:21 WIB

Rabu, 18 Oktober 2017 - 10:21 WIB

298 Views ㅤ

Presiden Joko Widodo. (Foto: Istimewa)

Semarang, MINA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Perguruan Tinggi untuk mengantisipasi terjadinya perubahan global yang ada di depan seperti alat transportasi, alat pembayaran, maupun perilaku dalam kehidupan sosial yang kini sudah berbasis digital.

“Saya sudah sampaikan kepada menteri-menteri agar menyiapkan sekolah vokasi dan kejuruan kita. Politeknik, ilmu-ilmu terapan itu nantinya akan jadi kunci,” kata Presiden saat Dies Natalis Universitas Diponegoro (Undip) ke-60 di Stadion Undip, Semarang, Selasa (17/10).

Karenanya, menurut Presiden Jokowi dalam keterangan pers yang diterima MINA, pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi kunci untuk menghadapi perubahan-perubahan yang ada.

“Fakultas ekonomi biasanya jurusannya manajemen, ekonomi pembangunan, dan akuntansi. Itu selalu ada, kenapa tidak menyiapkan fakultas digital ekonomi?,” ucap Presiden dalam keterangan pers yang diterima MINA.

Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah

Di dunia pendidikan tinggi termasuk Undip, rektor dan civitas akademika diminta berani berubah menyongsong transisi perubahan. Fakultas dan program studi harus mengikuti perubahan jaman.

“Untuk manajemen misalnya manajemen logistik, operation manajemen, manajemen ritel, manajemen strategic, dan manajemen proyek,” imbuh Presiden.

Kepala Negara juga menghimbau perguruan tinggi untuk memotori inovasi destruktif, salah satunya dengan cara membuka fakultas atau program studi yang menjawab kebutuhan spesifik saat ini dan sesuai dengan inovasi-inovasi destruktif.

Di samping itu, metode pembelajaran harus diubah dan disesuaikan dengan karakter generasi Y atau generasi muda sekarang ini. Diantaranya dengan mendorong inovasi, memfasilitasi mahasiswa untuk menjadi pembelajar yang aktif baik di dalam maupun di luar kelas, memfasilitasi mahasiswa untuk memiliki karakter dan etos kerja yang tinggi, memiliki kepemimpinan yang baik, memiliki jiwa anti korupsi, toleransi, inovatif dan kreatif.

Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam

Oleh karena itu, lanjut Presiden, diperlukan infrastruktur untuk pendukung-pendukung seperti yang sudah dilakukan oleh negara lain. Universitas bisa membangun semacam Creative Hub atau Coworking Space bagi mahasiswa yang memiliki jiwa entrepreuner.

“Perubahan-perubahan seperti ini jika kita tidak cepat bisa tertinggal oleh negara lain,” pungkasnya.

Hadir dalam Dies Natalis, Ibu Negara Iriana, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Ketua DPR RI, Rektor PTN dan PTS serta undangan lain. (R/R09/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Gowes “Ngulisik” Ramaikan Bulan Solidaritas Palestina di Tasikmalaya

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
MINA Millenia
Kolom