New York, MINA – Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA), Abdulla Shahid mengatakan, perdamaian dan keamanan di Timur Tengah dipertaruhkan jika penderitaan Palestina tidak diakhiri dengan solusi masalah Palestina.
“Kata-kata tidak dapat menyelamatkan rakyat Palestina yang menderita selama puluhan tahun pendudukan, penangkapan sewenang-wenang, dan penggunaan kekuatan berlebihan terhadap mereka,” kata Shahid dalam rapat pleno UNGA tentang masalah Palestina dan situasi di Timur Tengah, WAFA melaporkan, Jumat (3/12).
“Masalah-masalah ini hanya dapat diselesaikan ketika kita mengambil tindakan untuk menyelesaikannya dengan memberikan bantuan kemanusiaan, mengakhiri konflik ini, dan menjunjung tinggi martabat manusia dari penduduk kawasan itu,” imbuhnya.
Ia mengatakan, memperbaiki ini membutuhkan proses politik multilateral yang bertujuan untuk mencapai solusi yang adil dan damai, berdasarkan hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Kurangnya kemajuan dalam masalah ini, meskipun telah menjadi Agenda PBB sejak 1948 mengecewakan, yang dipertaruhkan bukan hanya perdamaian dan keamanan kawasan, tetapi kemampuan kita untuk bersatu sebagai komunitas global, dan menyelesaikan perselisihan internasional, sejalan dengan visi pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Abdulla.
United Nations General Assembly (UNGA) adalah organisasi pembuat kebijakan utama di PBB yang terdiri dari semua Negara Anggota. Majelis tersebut terdiri dari para pemimpin negara anggota dan mengadakan pertemuan setiap tahunnya. Pertemuan UNGA sesi reguler dilaksanakan dari bulan September sampai Desember setiap tahun atau sesuai kebutuhan. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya