Tepi Barat, MINA – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menegaskan, gempuran terbaru Israel di Kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki, pada Senin (3/7) dini hari sebagai kejahatan perang baru.
“Mereka menggunakan teknologi baru berupa drone (pesawat tanpa awak) yang memiliki tingkat presisi lebih tinggi dalam mencapai target,” kata Abbas dalam pernyataan resminya dikutip MINA.
Sumber-sumber setempat melaporkan, hingga saat meluncurkan serangan di dekat Jenin pada 21 Juni 2023 lalu, Israel belum pernah menggunakan drone untuk menyerang Tepi Barat sejak 2006.
Pasukan Israel semalaman meluncurkan serangan drone ke Jenin untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua pekan. Serangan ini berlanjut hingga pagi hari dan menewaskan tiga orang Palestina.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Selain tiga orang tersebut, Kemenkes Palestina juga mengkonfirmasi 27 orang lainnya luka-luka di Jenin — sementara seorang pria tewas di Kota Ramallah yang tidak jauh dari Jenin, setelah ditembak di kepala di sebuah pos pemeriksaan.
Dalam serangan ini, militer Israel berdalih pasukannya menargetkan Brigade Jenin — sebuah unit yang terdiri dari berbagai kelompok militan yang tinggal di kamp pengungsian kota tersebut.(T/R2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka