Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Palestina: Siapa pun yang Berpikir dapat Memindahkan Rakyat Kami adalah Delusi

Rana Setiawan Editor : Rudi Hendrik - Ahad, 16 Februari 2025 - 06:33 WIB

Ahad, 16 Februari 2025 - 06:33 WIB

14 Views

Presiden Negara Palestina, Mahmoud Abbas, saat berpidato di hadapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Afrika ke-38 di Addis Ababa, Ethiopia, Sabtu (15/2/2025).(Foto: WAFA)

Addis Ababa, MINA – Presiden Negara Palestina, Mahmoud Abbas, menegaskan penolakannya terhadap upaya pemindahan paksa rakyat Palestina dari tanah air mereka.

Dalam pidatonya di hadapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Afrika ke-38 di Addis Ababa, Ethiopia, Abbas menyatakan, siapa pun yang beranggapan dapat memaksakan “kesepakatan abad ini” yang baru atau memindahkan rakyat Palestina dari tanah mereka adalah delusi, WAFA melaporkannya, Sabtu (15/2).

Abbas menyoroti seruan untuk memindahkan rakyat Palestina bertujuan mengalihkan perhatian dunia dari kejahatan perang, genosida, dan penghancuran di Gaza, serta kejahatan kolonial dan upaya aneksasi di Tepi Barat.

Dia menekankan, satu-satunya tempat bagi 1,5 juta pengungsi yang tinggal di Gaza untuk kembali adalah kota dan desa asal mereka yang mereka tinggalkan pada tahun 1948, sesuai dengan Resolusi PBB 194.

Baca Juga: Rabi Senior Ultra-Ortodoks Desak Pengikutnya Tinggalkan Semua Lembaga Zionis

Presiden Abbas juga menekankan, praktik kolonial Israel memerlukan tindakan mendesak dari komunitas internasional dan Dewan Keamanan PBB sebelum penyebaran kekuatan ekstremis yang berupaya mengubur solusi dua negara.

Dia menegaskan komitmen Palestina terhadap legitimasi internasional dan perjanjian yang ditandatangani, yang memerlukan diakhirinya pendudukan Israel dan implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB 242 dan 338, serta Inisiatif Perdamaian Arab, agar semua bangsa di kawasan dapat hidup dalam keamanan, perdamaian, dan bertetangga yang baik.

Abbas menekankan, mencapai keamanan dan stabilitas internasional memerlukan partisipasi efektif semua pihak dalam koalisi global untuk mewujudkan solusi dua negara.

Dia juga mengajak negara-negara Uni Afrika untuk berpartisipasi dalam Konferensi Para Pihak Penandatangan Konvensi Jenewa yang akan diadakan pada Maret mendatang.

Baca Juga: Kanselir Jerman Tolak Pengerahan Pasukan ke Ukraina

Selain itu, Abbas mengapresiasi posisi semua negara yang menolak seruan pemindahan rakyat Palestina dari tanah air mereka dan mendukung hak mereka atas tanah mereka.

Dia juga berterima kasih kepada Uni Afrika dan negara-negara anggotanya atas dukungan teguh mereka terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai kebebasan dan kemerdekaan.

Kehadiran Presiden Abbas dalam KTT ini menegaskan hubungan historis dan solidaritas antara negara-negara Afrika dan Palestina.

Uni Afrika secara konsisten menyatakan dukungannya terhadap hak-hak rakyat Palestina. Pada KTT Uni Afrika ke-34 tahun 2021, para pemimpin Afrika memperbarui dukungan mutlak mereka untuk perjuangan Palestina dan menolak kebijakan pemukiman ilegal Israel.

Baca Juga: Parlemen Brussels Sepakati Resolusi Sanksi terhadap Israel

Selain membahas palestina/">isu Palestina, KTT Uni Afrika ke-38 juga akan memilih Ketua Komisi Uni Afrika yang baru. Menteri Luar Negeri Djibouti, Mahmoud Ali Youssouf, terpilih sebagai pemimpin baru Komisi Uni Afrika, menggantikan Moussa Faki dari Chad yang telah menjabat sejak 2017. Youssouf akan menghadapi berbagai tantangan, termasuk penanganan konflik bersenjata di berbagai wilayah Afrika.

Tema reparasi yang diangkat dalam KTT tahun ini bertujuan untuk mengatasi dampak kolonialisme, perbudakan trans-Atlantik, dan diskriminasi sistemik yang berkontribusi pada ketidaksetaraan global dan keterbelakangan pembangunan di Afrika.

Simposium terkait tema ini telah diselenggarakan pada 10 Februari 2025 di Addis Ababa, dengan partisipasi berbagai organisasi masyarakat sipil dan pemangku kepentingan lainnya.

KTT Uni Afrika ke-38 ini diharapkan menghasilkan keputusan dan rekomendasi strategis yang akan memperkuat solidaritas antarnegara Afrika dan mendukung perjuangan rakyat Palestina, serta memajukan agenda keadilan reparatif bagi masyarakat Afrika dan keturunannya di seluruh dunia.[]

Baca Juga: Media Asing: Militan Sudan Membantai Warga Desa, 200 Lebih Tewas

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional