Paris, 1 Rabi’ul Akhir 1437/11 Januari 2016 (MINA) – Ribuan Masjid di Perancis mengadakan open house, setahun setelah serangan Charlie Hebdo di Paris.
Presiden Perancis, Francois Hollande juga berpartisipasi dalam program ini dengan melakukan kunjungan ke masjid utama Paris dan berbinvang-bincang dengan pengurus dan jamaah tentang agama Islam.
“Presiden juga melakukan percakapan singkat dalam situasi persahabatan serta persaudaraan. lebih dari sekadar secangkir teh,” ujar seorang pejabat kepresidenan Perancis. Demikian laporan World Bulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Senin.
Dilpaorkan, inisiatif open house ini, memberi kesempatan kepada warga non muslim untuk berkunjung ke masjid, dihargai oleh puluhan ribu warga Perancis. Banyak di antaranya tertarik belajar tentang Islam dan mengajukan pertanyaan.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Ajaran dan budaya Islam dan pentingnya Masjid dijelaskan kepada para pengunjung.
Acara ini diselenggarakan oleh Dewan Iman Muslim Perancis (CFCM), kelompok Muslim terkemuka di negara itu, yang bertujuan mendorong masyarakat berdialog tentang Islam dan menciptakan kesadaran yang besar, setahun setelah serangan atas kantor migguan satir Charlie Hebdo dan supermarket Yahudi di Paris.
“Tujuannya adalah untuk menciptakan ruang, tempat untuk berkumpul bersama-sama dan bertemu dengan warga Muslim sesungguhnya yang damai,” ujar ketua CFCM, Anouar Kbibech.
Dikatakannya, aksi ini diadakan setiap 7-9 Januari setiap tahun untuk memperingati serangan ekstremis dengan menyoroti nilai-nilai Islam yang sebenarnya dan meluruskan kesalahpahaman tentang kekerasan dan terorisme.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Daripada memikirkan tindakan tragis ini, lebih baik merayakan semangat 11 Januari,” tuturnya, merujuk pada 11 Januari tahun lalu ketika jutaan orang turun ke jalan menunjukkan rasa solidaritas. (T/P006/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas