Presiden Pimpin Rapat Menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri

Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas membahas Persiapan Ramadan dan Idul Fitri melalui Konferensi Media, Selasa (2/4). (Foto: Humas/Ibrahim)

Bogor, MINA – Presiden Joko Widodo mengatakan, Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini berada dalam konteks yang berbeda dari sebelumnya, karena menghadapi tantangan virus corona (Covid-19).

“Beberapa hal perlu mendapatkan perhatian bersama,” kata Presiden saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas membahas Ramadhan dan Idul Fitri, Kamis (2/4), seperti dikutip dari Setkab.go.id.

Pertama, betul-betul dicek di lapangan ketersediaan bahan-bahan pokok.

“Saya sudah cek juga ke Badan Urusan Logistik (Bulog), saya cek ke daerah-daerah mengenai panen raya seperti apa. Saya melihat beras, daging, telur, gula, terigu, dan lain-lainnya masih berada pada kondisi baik,” ujar Presiden..

Menurut Presiden, untuk gula, Menteri Pertanian sudah menyampaikan bahwa pekan-pekan depan mungkin harga akan turun pada kondisi normal lagi Rp12.500.

“Dan Menteri Perdagangan (Mendag) juga menyampaikan kepada saya, bawang juga sudah  sudah masuk dan kita harapkan bawang putih pada pekan-pekan depan, atau syukur pekan ini sudah kembali ke normal harga di Rp20.000 sampai Rp30.000,” imbuh Presiden.

Kepala Negara juga minta untuk  memastikan agar distribusi  logistik ini lancar, kebutuhan pokok tersedia di pasar-pasar.

“Ini saya harapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) juga memberikan teguran kepada daerah-daerah yang memblokir jalan-jalannya agar urusan distribusi logistik ini tidak terganggu,” tutur Presiden.

Presiden mengakui telah mendapatkan laporan dari dua daerah, urusan distribusi beras agak terganggu karena jalan-jalan yang ditutup sehingga kepala daerah perlu diberi tahu mengenai hal tersebut.

Kedua, berkaitan dengan paket perlindungan sosial dan jaminan sosial bagi masyarakat yang berada di lapisan bawah.

“Tadi juga saya sudah perintahkan agar segera dieksekusi dan langsung dibagikan ke lapangan,” ujarnya.

Baik itu,  yang berkaitan dengan PKH, dengan sembako lewat Kartu Sembako, Kartu Prakerja, berkaitan dengan pembebasan biaya listrik untuk pelanggan 450 VA dan 50 persen untuk 900 VA.

“Kalau ini segera bisa di lapangan tereksekus,i akan baik untuk masyarakat kita,” imbuhnya.

Ketiga, pelibatan tokoh-tokoh agama, tokoh ormas untuk memberikan pendidikan, mengedukasi masyarakat dalam mensosialisasikan disiplin penerapan jaga jarak aman agar betul-betul bisa dikerjakan.

“Mengenai pentingnya cuci tangan perlu disampaikan. Mengenai mengurangi mobilitas untuk keluar rumah perlu disampaikan,” tambah Presiden.

Kedisiplinan memakai masker, menurut Presiden, perlu disampaikan dan juga penerapan pembatasan sosial berskala besar.

“Ini perlu terus disampaikan dalam rangka kita menjalankan protokol kesehatan secara ketat, baik di rumah maupun di luar rumah secara disiplin,” pungkas Presiden. (R/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.