Bogor, MINA – Presiden Joko Widodo mengatakan, Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini berada dalam konteks yang berbeda dari sebelumnya, karena menghadapi tantangan virus corona (Covid-19).
“Beberapa hal perlu mendapatkan perhatian bersama,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas membahas Persiapan Ramadhan dan Idul Fitri, Kamis (2/4), seperti dikutip dari Setkab.go.id.
Pertama, betul-betul dicek di lapangan ketersediaan bahan-bahan pokok.
“Saya sudah cek juga ke Badan Urusan Logistik (Bulog), saya cek ke daerah-daerah mengenai panen raya seperti apa. Saya melihat beras, daging, telur, gula, terigu, dan lain-lainnya masih berada pada kondisi baik,” ujar Presiden..
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
Menurut Presiden, untuk gula, Menteri Pertanian sudah menyampaikan bahwa pekan-pekan depan mungkin harga akan turun pada kondisi normal lagi Rp12.500.
“Dan Menteri Perdagangan (Mendag) juga menyampaikan kepada saya, bawang juga sudah sudah masuk dan kita harapkan bawang putih pada pekan-pekan depan, atau syukur pekan ini sudah kembali ke normal harga di Rp20.000 sampai Rp30.000,” imbuh Presiden.
Kepala Negara juga minta untuk memastikan agar distribusi logistik ini lancar, kebutuhan pokok tersedia di pasar-pasar.
“Ini saya harapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) juga memberikan teguran kepada daerah-daerah yang memblokir jalan-jalannya agar urusan distribusi logistik ini tidak terganggu,” tutur Presiden.
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara
Presiden mengakui telah mendapatkan laporan dari dua daerah, urusan distribusi beras agak terganggu karena jalan-jalan yang ditutup sehingga kepala daerah perlu diberi tahu mengenai hal tersebut.
Kedua, berkaitan dengan paket perlindungan sosial dan jaminan sosial bagi masyarakat yang berada di lapisan bawah.
“Tadi juga saya sudah perintahkan agar segera dieksekusi dan langsung dibagikan ke lapangan,” ujarnya.
Baik itu, yang berkaitan dengan PKH, dengan sembako lewat Kartu Sembako, Kartu Prakerja, berkaitan dengan pembebasan biaya listrik untuk pelanggan 450 VA dan 50 persen untuk 900 VA.
Baca Juga: Presiden Prabowo Beri Amnesti ke 44 Ribu Narapidana
“Kalau ini segera bisa di lapangan tereksekus,i akan baik untuk masyarakat kita,” imbuhnya.
Ketiga, pelibatan tokoh-tokoh agama, tokoh ormas untuk memberikan pendidikan, mengedukasi masyarakat dalam mensosialisasikan disiplin penerapan jaga jarak aman agar betul-betul bisa dikerjakan.
“Mengenai pentingnya cuci tangan perlu disampaikan. Mengenai mengurangi mobilitas untuk keluar rumah perlu disampaikan,” tambah Presiden.
Kedisiplinan memakai masker, menurut Presiden, perlu disampaikan dan juga penerapan pembatasan sosial berskala besar.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
“Ini perlu terus disampaikan dalam rangka kita menjalankan protokol kesehatan secara ketat, baik di rumah maupun di luar rumah secara disiplin,” pungkas Presiden. (R/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan