Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Pimpin Rapat tentang Universitas Islam Internasional Indonesia

Nidiya Fitriyah - Kamis, 18 Januari 2018 - 16:30 WIB

Kamis, 18 Januari 2018 - 16:30 WIB

95 Views ㅤ

Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia, di Istana Merdeka, Kamis (18/1) siang. (Foto: Rahmat/Humas Setkab RI)

Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia, di Istana Merdeka, Kamis (18/1) siang. (Foto: Rahmat/Humas Setkab RI)

 

Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap pesan yang disampaikan oleh Sekjen Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Yusuf bin Ahmed Al Othaimeen, beberapa pemimpin di Timur Tengah, dan juga Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengenai generasi muda Indonesia yang dikirimkan untuk sekolah di Negara-negara Timur Tengah.

“Menurut beliau-beliau sebaiknya belajar ekonomi, perdagangan, atau perminyakan. Beliau menyampaikan itu,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas mengenai Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia, di Istana Merdeka, Kamis (18/1) siang.

Tapi sebaliknya, generasi muda Timur Tengah yang ingin belajar ke Indonesia itu, menurut Presiden Jokowi, sebaiknya belajar mengenai Islam. Demikian Setkab RI memberitakan yang dikutip MINA.

Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa

Untuk itulah, Presiden Jokowi yang sudah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) mengenai pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia tahun lalu, meminta laporan terkait dengan progress pembangunan universitas tersebut.

Presiden menjelaskan alasan perlunya didirikan Universitas Islam Internasional Indonesia, meski kita sudah memiliki banyak Universitas Islan Negeri (UIN), karena ini bukan hanya hanya untuk menjawab kebutuhan domestik saja.

“Jadi ini bukan untuk menjawab kebutuhan domestik, tetapi dibentuk terutama untuk menjawab kebutuhan masyarakat Internasional, untuk memperkokoh kepemimpinan Indonesia di dunia internasional, terutama umat Islam internasional,” terang Presiden.(R/R04/P1)

 

Baca Juga: Kumpulan Khutbah Jumat tentang Bahaya Judi Online Dikebut

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kementerian Luar Negeri RI (foto: Topcareer.id)
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Amerika