Ankara, MINA – Dalam kunjungan balasan ke Turkiye, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya peran Indonesia dan Turkiye dalam tatanan global sebagai negara-negara besar di dunia Islam dan pemimpin Global South.
“Kami harus menjadi kekuatan positif dan kekuatan penting di dunia Islam. Kami juga harus tampil, tanggung jawab kami, tanggung jawab kita berdua sebagai pemimpin dari global south, juga sebagai mitra strategis dalam tatanan global,” ujar Presiden Prabowo dalam keterangan persnya bersama Presiden Erdoğan usai pertemuan di ibukota Ankara, Kamis (10/4).
Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Presiden Erdoğan sebelumnya ke Indonesia untuk menghadiri pertemuan pertama dari forum High Level Cooperation Council antara kedua negara.
Ia menilai keterbukaan dan dorongan dari Presiden Erdoğan serta pemerintah Turkiye telah memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin selama 75 tahun.
Baca Juga: [Bedah Berita MINA] Fatwa Jihad Lawan Israel, Akankah Dunia Bertindak?
“Kita telah berhubungan diplomatik 75 tahun, dan sekarang kita bertekad untuk bekerja sama lebih penting karena kita memiliki latar belakang dan visi yang sama,” ujar Prabowo. Dikutip dari Sekretariat Presiden RI.
Dalam kunjungan kali ini, Presiden Prabowo juga mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato di hadapan Parlemen Turkiye.
Prabowo mengatakan, bahwa pidato yang ia sampaikan di Parlemen Turkiye bukan hanya bentuk formalitas, melainkan disampaikan langsung dari hati. Presiden Prabowo juga menyampaikan kekagumannya terhadap peradaban dan budaya Turkiye serta berharap Indonesia dan Turkiye akan berperan bersama dalam menjaga perdamaian dunia.
“Turkiye sebagai penerus dari peradaban Ottoman adalah inspirasi bagi rakyat Indonesia. Karena itu kami sangat gembira dengan kerja sama yang baik ini. Kami yakin ke depan Turkiye dan Indonesia bisa kontribusi besar untuk perdamaian dunia,” imbuhnya.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Berawan dan Turun Hujan Jumat Ini
Dalam sejarah masa lalu, Presiden Prabowo menyebut bahwa dukungan Kekaisaran Ottoman terhadap para sultan dan pejuang Indonesia dalam melawan imperialisme barat sangat besar. Jejak bantuan Ottoman mulai dari senjata hingga penasihat, menurutnya masih dikenang oleh rakyat Indonesia.
“Saya ke Sumatra, saya ke Aceh, saya ke Deli Serdang, mereka ingat, mereka cerita bahwa dulu kakek-kakek mereka dilatih, dibantu oleh perwira-perwira, prajurit-prajurit dari kekaisaran Ottoman. Sampai hari ini masih diceritakan oleh rakyat Indonesia,” kata Prabowo.
Pada pidatonya, Presiden Prabowo turut mengapresiasi sikap tegas Turkiye dalam membela bangsa tertindas, terutama rakyat Palestina. Menurutnya, banyak negara berbicara mengenai demokrasi dan hak asasi manusia, tetapi menutup mata saat serangan terus dilancarkan.
“Saat anak-anak dibom, ibu-ibu tidak berdosa dibom, rakyat Gaza kehilangan semua kehidupan mereka, banyak negara diam pura-pura tidak tahu dan pura-pura bahwa itu bukan pelanggaran hak asasi manusia. Turkiye punya sikap yang tegas. Karena itu kami merasa ingin bersama Turkiye membela keadilan, kebenaran di dunia yang sekarang penuh ketidakpastian,” tuturnya.
Baca Juga: Panglima TNI Berangkatkan 1.090 Personel Pasukan Perdamaian ke Lebanon
Untuk itu, Presiden Prabowo menyerukan kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Turkiye demi membangun peradaban yang adil dan sejahtera. Kepala Negara meyakini dengan kebersamaan ini suara dari negara-negara akan lebih didengar oleh seluruh dunia.
“Peradaban kita memerlukan suatu perjuangan mencapai hak semua bangsa untuk hidup dengan baik, hidup dengan aman, hidup dengan damai tanpa penindasan oleh siapapun,” tegasnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ponpes Shuffah Al Jama’ah Gelar Inhouse Training tentang Adab dan Tantangan Media Sosial